WahanaNews.co | Masa depan Amerika Serikat (AS) menghadapi ancaman yang suram dan rapuh. Mengapa demikian? Banyak anak muda yang terlibat dalam kegiatan peredaran narkoba mampu menghasilkan uang sebesar USD350.000 atau sekitar Rp5,2 miliar per tahun.
Sementara itu, seorang programmer senior di Google hanya menerima gaji sebesar USD210.000 atau sekitar Rp3,1 miliar.
Baca Juga:
Donald Trump Mulai Umumkan Nominasi Anggota Kabinet, Ini Daftarnya
Hal tersebut diungkapkan oleh San Francisco Chronicle, yang melakukan investigasi selama 18 bulan terhadap perdagangan narkoba di Bay Area, San Francisco, AS.
Mereka mengungkapkan bahwa para pengedar narkoba tingkat rendah berjuang untuk memenuhi kebutuhan mereka, sementara para pengedar yang lebih sukses dapat menghasilkan hingga USD350.000 per tahun.
Sebagai perbandingan, seorang tenaga ahli perangkat lunak senior di Google, yang bekerja di pusat teknologi dunia di San Francisco, mendapatkan gaji pokok sekitar USD211.000.
Baca Juga:
Isi Kuliah Umum di UC Berkeley, Menkeu Ungkap Fungsi APBN Lindungi Rakyat dan Ekonomi
Angka ini belum termasuk opsi saham dan bonus, dan data ini diperoleh dari Glassdoor dan Levels.fyi, database gaji di bidang teknologi.
Meskipun berbahaya, jumlah uang yang diperoleh dari kegiatan narkoba telah menjadi daya tarik bagi beberapa migran Honduras yang berharap untuk melarikan diri dari kemiskinan dan kekerasan di kampung halaman mereka.
Menurut laporan Chronicle, migran Honduras, terutama yang berasal dari Lembah Siria di utara ibu kota Honduras, Tegucigalpa, dominan dalam perdagangan narkoba terbuka yang umum terjadi di lingkungan Tenderloin dan South of Market.