WahanaNews.co, Jakarta - Gedung Putih menyatakan pada Rabu (15/5/2024) bahwa mereka sedang berupaya menyelamatkan sekelompok dokter Amerika Serikat yang terjebak di Rumah Sakit Eropa di Jalur Gaza.
Juru bicara Karine Jean-Pierre mengatakan Gedung Putih telah melakukan kontak langsung dengan perwakilan dokter dan keluarga mereka dan bekerja sama dengan Israel untuk memfasilitasi keberangkatan mereka.
Baca Juga:
Netanyahu Resmi Jadi Buronan Setelah ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan
"Kami melakukan segalanya yang kami bisa," kata Jean-Pierre.
“Terlepas dari apakah ada operasi di Rafah, atau potensi operasi di Rafah, kami harus mengeluarkan mereka. Kami ingin mengeluarkan mereka. Ini tidak ada hubungannya dengan hal lain. Ini adalah warga negara Amerika yang terkena dampaknya. Jadi, kami' sedang bekerja untuk mengeluarkan mereka." tambahnya
Ada 19 dokter yang tergabung dengan Asosiasi Medis Palestina-Amerika yang berangkat ke Gaza pada 1 Mei untuk memberikan bantuan medis darurat bagi warga Palestina yang menjadi bagian dari misi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Rombongan tersebut dijadwalkan kembali pada Senin tetapi tidak dapat berangkat karena penutupan perbatasan Rafah antara Gaza dan Israel.
Hal ini disebabkan Israel yang mengambil alih kendali perbatasan pekan lalu saat mereka mulai melakukan invasi ke Rafah.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berada dalam tekanan internasional yang intens termasuk dari Washington, untuk menahan diri tidak melakukan invasi ke Rafah karena beresiko memperburuk bencana kemanusiaan di Gaza.