Di sisi lain, militer Israel membantah keras tuduhan bahwa mereka memerintahkan penembakan langsung ke warga sipil.
Dalam pernyataannya kepada Reuters, militer menyebut bahwa mereka justru tengah meningkatkan "respons operasional" di sekitar area bantuan.
Baca Juga:
Netanyahu Klaim Pemimpin Hamas Mohammed Sinwar Tewas
Beberapa langkah yang dilakukan termasuk memasang pagar, rambu-rambu tambahan, serta membuka jalur baru ke lokasi distribusi bantuan.
Sumber anonim yang dikutip Haaretz menyebut, sebuah unit khusus telah dibentuk untuk menyelidiki dugaan pelanggaran hukum internasional oleh tentara Israel selama sebulan terakhir di sekitar zona distribusi bantuan.
Militer menambahkan bahwa sejumlah insiden memang sedang ditinjau oleh otoritas yang berwenang.
Baca Juga:
Hamas Bebaskan Sandera, Israel Malah Tunda Pelepasan Tahanan Palestina
"Setiap tuduhan penyimpangan dari hukum atau arahan militer Israel akan diperiksa secara menyeluruh, dan tindakan lebih lanjut akan diambil sebagaimana diperlukan," kata perwakilan militer.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant turut angkat suara, membantah laporan yang diterbitkan Haaretz.
Mereka menyebut pemberitaan itu sebagai “kebohongan jahat” yang ditujukan untuk merusak citra militer Israel di tengah tekanan global.