Musuh AS kerap mengeluh tentang
pengerahan pesawat pengebom AS semacam itu, karena
dianggap sebagai bentuk unjuk kekuatan yang provokatif.
Pernyataan itu diutarakan McKenzie
setelah sejumlah negara sekutu AS di kawasan khawatir bahwa Negeri Paman Sam
mulai menelantarkan wilayah itu, terutama setelah penarikan ribuan
pasukan dan kapal induk USS Nimitz dari Teluk Arab.
Baca Juga:
Dampak Kebijakan Trump di Sektor Teknologi: Saham Rontok, Perusahaan Besar Terpukul
USS Nimitz dan beberapa kapal lainnya
dipulangkan ke AS pada akhir tahun ini dan belum diketahui kapan akan berlayar
kembali ke Timur Tengah.
Kekhawatiran juga meningkat setelah
pembunuhan ilmuwan nuklir Iran, Mohsen Fakhrizadeh, baru-baru ini, yang dikhawatirkan memicu Teheran melakukan serangan balasan.
"Kami tidak mencari konflik.
Tetapi kami harus tetap bersikap dan berkomitmen untuk menanggapi setiap
kemungkinan atau menentang agresi apa pun," ujar McKenzie, seperti dikutip Associated
Press.
Baca Juga:
Tarif 32% Trump Ancam Ekspor Indonesia, Pemerintah Didesak Bertindak Cepat
Meski begitu, AS kerap mengirim kapal
dan pesawat militer ke Timur Tengah di masa lalu untuk mengirim pesan ke Iran. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.