WahanaNews.co | Imbas perang Rusia Ukraina, harga pangan makin melejit. Kenaikan komoditas tersebut pun dirasakan oleh hampir seluruh warga dunia.
Dalam laporan pertama yang diterbitkan 13 April 2022 dari Global Crisis Response Group yang dibentuk oleh Sekjen PBB, didapati fakta bahwa masing-masing negara, Ukraina dan Rusia memiliki keunggulan dalam suplai sejumlah komoditi ke banyak negara.
Baca Juga:
Sumatera Bakal Miliki 3 Pabrik Minyak Alternatif Migor
Berikut ini di antaranya:
Ukraina dan Federasi Rusia termasuk di antara lumbung roti dunia. Mereka menyediakan 30% gandum dan jelai dunia, seperlima dari jagungnya, lebih dari setengah minyak bunga matahari. Rusia adalah pengekspor gas alam teratas; dan pengekspor minyak terbesar kedua.
"Berdasarkan data beberapa harga pangan dan energi yang dikumpulkan Perwakilan Indonesia di sekitar 79 negara, kita melihat terjadi kenaikan hampir di seluruh negara," ujar Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dalam Press Briefing online pada Rabu (22/6/2022).
Baca Juga:
Saat Menjadi Saksi, Pejabat Bea Cukai Ini Beberkan Soal Realisasi Kuota Ekspor CPO Migor
Menlu mantan Dubes RI di Belanda itu menuturkan bahwa ditilik dari harga komoditas seperti bensin, minyak goreng, beras, dan gula, harga di Indonesia masih termasuk rendah atau menengah.
"Untuk minyak goreng, harga minyak goreng di Indonesia (USD 1,62/liter atau sekitar Rp 24 ribu), urutan ke-8 terendah dari harga rata-rata di 58 negara yang diteliti (USD 2,63/liter atau sekitar Rp 37 ribu). Harga ini juga lebih rendah dari rata-rata di ASEAN (USD 1,93/liter atau sekitar 28 ribu)," ungkap Menlu Retno.
Sementara itu, harga beras di Indonesia (USD 0,74/kg atau Rp 10.986) juga lebih rendah dari rata-rata di 79 negara (USD 1,75/kg atau Rp 25.980).