Juru bicara militer Israel, Letkol Nadav Shoshani, menuduh Hamas menolak membebaskan lebih banyak dari 59 sandera yang masih ditahan, yang dianggap melanggar kesepakatan gencatan senjata yang disepakati pada Januari lalu.
Sementara itu, Hamas menuduh Israel melanggar kesepakatan dengan menolak membahas fase kedua pembebasan sandera, yang seharusnya mencakup penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza dan penghentian perang secara permanen.
Baca Juga:
Jurnalis Palestina Dikabarkan Meninggal Dunia Akibat Terkena Serangan Israel di Gaza
Dengan dukungan AS, Israel justru mendorong pertukaran sandera dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina dan jeda pertempuran selama 30 hingga 60 hari.
Bulan ini, Israel memblokir pengiriman bantuan ke Gaza serta memutus pasokan listrik yang tersisa sebagai bentuk tekanan terhadap Hamas.
Juru bicara Hamas, Taher al-Nunu, menyebut bahwa komunitas internasional kini menghadapi ujian moral.
Baca Juga:
Israel Putus Listrik ke Gaza, Hamas: Upaya Pemerasan yang Murahan
"Mereka bisa membiarkan kejahatan ini berlanjut atau menegakkan komitmen untuk mengakhiri agresi terhadap rakyat tak bersalah di Gaza," ujarnya.
[Redaktur: Rinrin Kaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.