Status itu memberikan wewenang kepada pengelola rumah sakit (RS) untuk membatalkan layanan kesehatan yang tidak mendesak dan membatalkan cuti staf.
Pihak berwenang sebelumnya mengatakan kalangan muda usia yang belum divaksinasi menyumbang "sejumlah besar" kasus rawat inap di negara itu.
Baca Juga:
Australia Mau Larang Anak di Bawah 16 Tahun Main Medsos, Ini Alasannya
Menurut survei ANZ pada Selasa (18/1), meskipun negara-negara bagian menghindari lockdown dan terus membuka sektor bisnis, indeks kepercayaan konsumen Australia terpukul pekan lalu karena wabah Omicron mendorong orang untuk melakukan penguncian sendiri dan menahan pengeluaran.
Menurut jajak pendapat pada Selasa (18/1),Omicron juga telah menekan tingkat elektabilitas Perdana Menteri (PM) Scott Morrison, dan menempatkan tokoh oposisi dari partai Buruh di posisi teratas beberapa bulan sebelum pemilihan federal.
Diketahui, Australia sedang bergulat dengan wabah Covid-19 terburuk yang dipicu virus corona varian Omicron. Jumlah orang yang dirawat di rumah sakit kini paling banyak selama pandemi.
Baca Juga:
Program CSR Akar Basah PEP Tarakan Field Dapat Perhatian APOGCE 2024
Lebih dari 67.000 kasus baru dilaporkan di New South Wales, Victoria, Queensland dan Tasmania, turun dari rekor nasional 150.000 pada Kamis pekan lalu. Adapun negara-negara bagian lain belum menyerahkan data.
Selama pandemi, Australia telah melaporkan 2.757 kematian dan sekitar 1,6 juta kasus infeksi, 1,3 juta di antaranya tercatat dalam dua pekan lalu. [bay]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.