"Saya ditawari wawancara eksklusif dengan Duta Besar Indonesia untuk Australia di pertemuan MSG setelah sebelumnya diberitahu sebelumnya oleh Ardi Nuswantoro bahwa pemerintahannya tidak menyukai apa yang RNZ telah tayangkan terkait Papua Barat dan mengatakan itu (berita) tidak seimbang," kata Anthony, dikutip RNZ.
Anthony lantas memberi tahu delegasi bahwa RNZ berupaya melakukan segala upaya untuk bersikap seimbang dan adil dalam memberitakan isu Papua ini.
Baca Juga:
Soroti Kekerasan Terhadap Jurnalis Perempuan, AJI: SOP Belum Maksimal
"Kami ingin memihak Indonesia juga. Namun, kami perlu kesempatan untuk berbicara secara terbuka (bisa dikutip dan diberitakan)," kata dia.
Saat wawancara, Anthony mengajukan serangkaian pertanyaan termasuk masalah hak asasi manusia di Papua Barat, pertemuan MSG, fokus pemerintah Indonesia di pasifik. Wawancara ini berlangsung selama lebih dari 40 menit.
"Saya pikir saya menghasilkan cerita yang kuat dari pertemuan tersebut yang menyentuh isu-isu sensitif tetapi relevan yang melibatkan Indonesia, isu Papua Barat, dan Pasifik," ujar dia.
Baca Juga:
Pernah Dinilai Lecehkan Profesi Jurnalis, Ini Sederet Blunder Ganjar Pranowo
Setelah wawancara, Anthony bercerita diantar keluar menuju ruang tunggu oleh setidaknya tiga pejabat Indonesia.
Ardi kemudian bertanya ke Anthony bagaimana dia pulang dan apakah dia punya mobil.
Saat berjalan ke tempat parkir, pejabat yang sama mengikuti Anthony.
"Dan saat kami hendak mendekati mobil, dia mengatakan, 'Delegasi Indonesia ingin memberikan tanda terima kasih kepada Anda.'"