"Saya bertanya kepadanya, 'Apa itu?' Dia menjawab, 'Hadiah kecil'.
"Saya tanya lagi, 'Tapi, apa ini?' Dia menjawab 'uang," kata Anthony menirukan insiden itu seperti dikutip RNZ.
Baca Juga:
PLN Journalist Awards 2025 Dibuka, Apresiasi untuk Jurnalis Angkat Isu Kedaulatan Energi
Anthony terkejut dan menolak uang karena bisa dianggap membahayakan laporan da mengganggu kredibilitas jurnalis.
Pejabat Indonesia tersebut kemudian mengundurkan diri dan mengucapkan permintaan maaf karena telah mengajukan tawaran uang.
Sebagai konsekuensi dari kejadian tersebut, RNZ pada saat itu memilih untuk tidak mengudaraan hasil wawancaranya dengan Dubes Siswo.
Baca Juga:
55 Jurnalis FJM Jambi Kunjungi Fasilitas Migas Jadestone Energy, SKK Migas Salurkan Beasiswa ke Mahasiswa Lokal
Terkait dugaan intimidasi, Anthony kembali berinteraksi dengan pejabat Indonesia yang sebelumnya menawarkan uang pada tanggal 24 Agustus, hari terakhir KTT MSG.
Ia melaporkan bahwa pejabat yang sama terus mengikutinya ke mana-mana. Pejabat tersebut juga mengirimkan klip video yang menunjukkan tindakan kekerasan oleh penduduk asli Papua.
"Saya merasa sedikit terintimidasi, tetapi saya berusaha untuk tetap berada di dekat jurnalis lokal sebisa mungkin sehingga saya dapat menghindari pejabat Indonesia yang mencoba mendekati saya," ujarnya.