Pembelaan juga disampaikan oleh salah satu anggota parlemen dari partai yang berkuasa di Korsel, yang menyerukan agar stasiun televisi Korsel, yang pertama melaporkan komentar Yoon yang menuai kritikan publik, harus dituntut.
"MBC harus secara serius dimintai pertanggungjawaban atas laporannya yang merusak aliansi AS-Korea yang tidak tergantikan," cetus anggota parlemen Korsel, Yoon Sang-hyun, dalam pernyataan via Facebook.
Baca Juga:
Viral Turis AS Takjub Lihat KRL Jakarta, Singgung Stasiun New York yang Jorok
Diketahui bahwa MBC, yang merupakan salah satu televisi terkemuka di Korsel, mempublikasikan video yang menunjukkan momen Yoon melontarkan umpatan usai bertemu Biden di New York itu pada akun YouTube-nya pada Kamis (23/9) waktu setempat.
Video itu menunjukkan Yoon berjalan di panggung usai berbincang dengan Biden, sebelum beralih ke ajudannya dan melontarkan komentar dengan umpatan.
Di sisi lain, pembelaan kantor kepresidenan Korsel justru semakin meningkatkan keraguan publik.
Baca Juga:
Katedral Canterbury Jadi Acara Disko, Umat Kristen Meradang
"Sungguh memalukan bagi anak-anak kita bahwa kantor kepresidenan kita membuat alasan semacam itu," demikian bunyi salah satu komentar di YouTube.
"Saya sudah mendengarkannya 10 kali sekarang. Itu sudah pasti kata 'Biden'," imbuh komentar lainnya.
Anggota parlemen Korsel dari Partai Demokratik, Chun Jae-soo, dari kubu oposisi menyebut penyangkalan kantor kepresidenan Korsel sama saja memberitahu warga Korsel bahwa mereka 'tuna rungu'.[zbr]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.