WAHANANEWS.CO, Jakarta - Insiden jatuhnya helikopter Sea King milik Ukraina kembali membuka perdebatan tentang kelayakan perangkat militer bekas yang dikirim negara-negara Barat ke medan tempur aktif.
Dalam situasi perang yang menuntut keandalan tinggi dan teknologi mutakhir, peristiwa ini menyulut kekhawatiran mengenai efektivitas serta keamanan penggunaan alutsista tua dalam operasi militer modern.
Baca Juga:
Siap Kuasai Udara, Rusia Tampilkan Prototipe Senjata Laser Antidrone
Pada 22 Februari 2025, sebuah helikopter Westland WS-61 Sea King yang merupakan hibah dari Inggris jatuh di dekat Pangkalan Udara Kulbakino, Ukraina.
Otoritas setempat telah mengonfirmasi kecelakaan ini, yang menyebabkan kerusakan total pada helikopter dan menimbulkan luka ringan hingga sedang pada para awaknya.
Kecelakaan tersebut terjadi sesaat setelah lepas landas, ketika heli hanya mampu mencapai ketinggian 5 hingga 7 meter sebelum mengalami getaran hebat, kehilangan kendali, lalu jatuh.
Baca Juga:
Perang Makin Panas, Rusia Lancarkan 90 Drone Shahed Iran ke Ukraina
Dengan insiden ini, Ukraina kini hanya memiliki dua unit Sea King yang tersisa dari total tiga helikopter yang dikirim oleh Inggris pada tahun 2023.
Padahal, pengiriman tersebut sempat disambut sebagai bagian dari dukungan strategis Inggris terhadap pertahanan Ukraina.
Namun kini, keandalan hibah tersebut mulai dipertanyakan.