“Saya merasa senang mereka mendapat kesempatan kedua dalam hidup,” tutur pendiri RokIt, Jonathan Kendrick, yang membiayai operasi melarikan mereka dengan bus dan tinggal di Lahore.
Kendrick mengungkapkan dengan dukungan komunitas sepak bola, mereka akan mendapatkan penampungan dan merasakan pengalaman yang penuh kegembiraan.
Baca Juga:
Tiga Catatan Suram dari Kekalahan Indonesia atas Jepang di Suita
Leeds United dan Chelsea menjadi sejumlah klub Inggris yang berjanji mendukung mereka saat tiba di Inggris.
Gill pun menegaskan bahwa gadis-gadis itu sempat khawatir mengenai apa yang terjadi pada mereka, namun kepastian ini membuat mereka lega.
Ia mengatakan mereka akan tiba di Inggris pada dua hingga tiga pekan mendatang.
Baca Juga:
Mahmud Efendi Buka Kompetisi Piala Soeratin U-13 dan U-15 Askab PSSI Tapteng
Kebanyakan pemain sepak bola perempuan tersebut berasal dari Herat, dan langsung menuju Kabul saat pemberangkatan dengan pesawat dimulai.
“Sekitar 70 persen dari mereka menerima ancaman kematian. Mereka sangat ketakutan,” ujar Gill.
Sebelumnya para pemain senior tim nasional perempuan Afghanistan mendapatkan suaka di Portugal.