Curhat Wenda
Presiden Indonesia Joko Widodo memerintahkan Panglima TNI
dan Kepala Polri untuk mengejar dan menangkap seluruh anggota KKB Papua Barat.
Perintah "tindakan keras" ini dikeluarkan setelah Kepala Badan
Intelijen Negara (KaBIN) Daerah Papua, Brigadir Jenderal I Gusti Putu Danny
Karya Nugraha gugur ditembak kelompok separatis bersenjata.
Baca Juga:
4 Negara Ini Diduga Pasok Senjata ke KKB Papua
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo
mengatakan akan "membahas masalah HAM nanti" setelah menumpas KKB Papua Barat.
Laporan terbaru mengatakan lebih dari 21.000 tentara
Indonesia telah dikerahkan ke wilayah Papua Barat dalam tiga tahun terakhir.
"Detasemen Jala Mangkara (Denjaka), pasukan elite TNI AL
sedang dikerahkan. Saya sendiri menyaksikan akibat dari operasi militer ini
ketika saya masih kecil, melihat desa saya dibom dan keluarga saya terbunuh,"
katanya.
Baca Juga:
Anggota KKB Papua Tak Takut Hadapi TNI dan Polri? Ternyata Ini Alasannya
"Saya harus melarikan diri dan hidup di hutan selama enam
tahun. Itu membuat hati saya menangis karena ini akan terjadi pada lebih banyak
orang lagi."
"Mereka yang di Papua
Barat yang mengangkat senjata bukanlah teroris. Mereka tidak terhubung dengan
ideologi agama atau jaringan pendanaan internasional," kata Wenda.
"Mereka hanya mempertahankan tanah mereka dari penjajah
ilegal. Mereka memiliki sedikit pengetahuan tentang dunia luar, mereka
bertempur tanpa alas kaki untuk membela rakyat mereka dari militer modern."