Penetapan Wagner Group sebagai kelompok teroris ini juga berlangsung tak lama setelah Rusia mengonfirmasi bos tentara swasta ini, Yevgeny Prigozhin, tewas dalam kecelakaan pesawat saat dalam perjalanan dari St. Petersburg ke Moskow pada 23 Agustus lalu.
Banyak pihak menuding Presiden Vladimir Putin lah dalang dibalik kematian Prigozhin yang merupakan mantan sekutu dekatnya itu.
Baca Juga:
Perang Besar di Depan Mata, Negara-negara Afrika Barat Bersiap Gempur Niger
Sebab, kecelakaan Prigozhin terjadi kurang lebih dua bulan setelah Wagner Group melancarkan pemberontakan terhadap Putin dengan menyerang markas militer Rusia di Rostov.
Prigozhin juga sempat mengerahkan pasukan Wagner Group ke Moskow meski akhirnya batal setelah disebut mencapai kesepakatan dengan Rusia.
Saat itu, Istana Kepresidenan Kremlin bahkan menegaskan Rusia tidak akan menghukum Prigozhin atas tindakannya itu.
Baca Juga:
Alasan Putin Ganti Bos Tentara Bayaran dengan 'Rambut Abu-Abu'
Padahal, pemerintahan Putin terkenal kerap menghukum berat oposisi dan pemberontak.
Setelah kematian Prigozhin, Rusia pun mengambil alih kendali atas Wagner Group. Kremlin bahkan disebut telah menunjuk Kepala unit operasi rahasia badan intelijen Rusia (GRU), Jenderal Andrey Averyanov, untuk menggantikan Prigozhin sebagai bos Wagner Group.
Meski begitu, belum jelas bagaimana nasib para pasukan dan organisasi Wagner Group setelah ditinggal mati Prigozhin.