WahanaNews.co | Seorang tentara bayaran Ukraina, meregang nyawa dalam tahanan pasukan pemberontak pro-Rusia, Republik Rakyat Donetsk (DPR). Sosok tersebut adalah Paul Urey, tentara bayaran yang berasal dari Inggris.
Kabar kematian Urey dipublikasikan oleh Anggota Ombudsman Republik Rakyat Donetsk, Darya Morozova.
Baca Juga:
Profil Keir Starmer, Perdana Menteri Inggris yang Baru Gantikan Rishi Sunak
Menurut Morozova, Urey meninggal dunia akibat komplikasi sejumlah penyakit kronis yang dideritanya.
Urey terserang diabetes, gangguan sistem pernapasan dan ginjal, serta penyakit kardiovaskular (jantung dan stroke). Morozova juga memastikan jika penyakit yang mendera Urey diperparah oleh tingkat stres yang tinggi.
"Dia meninggal karena penyakit yang didiagnosis sebelumnya, dan akibat stress, pada 10 Juli," ucap Morozova dikutip dari Kantor Berita Rusia, TASS.
Baca Juga:
Kalah Telak, PM Inggris Rishi Sunak Tinggalkan Kursi Pimpinan Partai
Morozova menyatakan pihaknya sudah memberikan perawatan intensif yang maksimal. Akan tetapi, pemerintah Kerajaan Inggris sama sekali tak peduli dengan kondisi warga negaranya yang dikirim perang ke Ukraina.
"Untuk bagian kami, kami telah memberikan perawatan medis yang diperlukan untuk Paul Urey mesikupun bebannya sangat berat," kata Morozova melanjutkan.
"Para pejabat Inggris mengabaikan kesempatan pembicaraan tentang kepulangan (Urey) melalui pertukaran tawanan perang. Selain itu, mereka gagal mengirim obat-obatan yang diperlukan melalui ICRC," ujarnya.
Urey adalah tentara bayaran profesional yang terjun dalam pertempuran melawan pasukan militer Rusia. Perang di Ukraina bukan yang pertama bagi Urey. Urey juga pernah ikut serta dalam perang di Afghanistan, Irak dan Libya.
Tak cuma ikut serta dalam kontak tembak, Urey juga adalah pemimpin operasi tempur, hingga sosok yang merekrut dan melatih tentara bayaran untuk unit Angkatan Bersenjata Ukraina (ZSU).
Pada April 2022 lalu, Urey berhasil ditangkap pasukan pemberontak DPR di wilayah yang tak disebutkan. Urey bersama pasukan militer Ukraina dan tentara bayaran lainnya, mencoba menerobos pos pemeriksaan yang dikendalikan oleh pemberontak DPR. [qnt]