WahanaNews.co | Aset perusahaan-perusahaan Rusia di Inggris memungkinkan untuk dibekukan, sesuai rancangan undang-undang baru tentang sanksi anti-Moskow. Ancaman itu dilontarkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris Liz Truss pada Senin (31/1/2022).
“Kita akan membuat mereka yang berbagi tanggung jawab atas tindakan agresif dan destabilisasi Kremlin akan berbagi dalam pukulan biaya yang besar. Aset mereka di Inggris akan dibekukan,” tegas dia pada para anggota parlemen Inggris.
Baca Juga:
Profil Keir Starmer, Perdana Menteri Inggris yang Baru Gantikan Rishi Sunak
Dia menambahkan, “Tidak ada bisnis atau individu Inggris yang dapat bertransaksi dengan mereka. Dan jika mereka berusaha memasuki Inggris, mereka akan ditolak.”
Menteri luar negeri Inggris juga mengatakan, “Paket yang kami ajukan dalam undang-undang akan ditempatkan pada 10 Februari.”
Rusia telah berulang kali membantah tuduhan Barat mempersiapkan invasi ke Ukraina. Moskow telah menekankan mereka memiliki hak untuk memindahkan pasukan di dalam wilayah nasionalnya dan tidak mengancam siapa pun.
Baca Juga:
Kalah Telak, PM Inggris Rishi Sunak Tinggalkan Kursi Pimpinan Partai
Pada saat yang sama, Rusia menunjukkan peningkatan aktivitas NATO di dekat perbatasan Rusia.
Moskow juga telah mengungkapkan keprihatinan atas dukungan militer Barat untuk Ukraina, termasuk pengiriman senjata dan peningkatan jumlah penasihat militer Barat di Donbass.
Baru-baru ini juga dilaporkan semakin banyak tentara bayaran yang dikirim ke wilayah konflik Donbass. Mereka dikirim dengan berkedok penasihat militer asing. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.