WahanaNews.co, Jakarta - Israel semakin ganas menghancurkan Jalur Gaza dengan serangan daratnya yang berlangsung sejak Jumat (27/10) dan menewaskan lebih dari 8.500 warga, terutama anak-anak.
Israel beralasan bahwa serangan yang dilakukan menargetkan pasukan Hamas di Jalur Gaza. Namun, pada kenyataannya serangan rudal-rudal Israel juga menyasar tempat warga sipil berada, seperti rumah sakit, kamp pengungsian, dan pemukiman warga.
Baca Juga:
Kapolri Dapat Gelar Panglima Gagah Pasukan Polis dari Kerajaan Malaysia
Tindakan Israel ini tentu mendapat kecaman dari berbagai negara di dunia. Berbagai aksi protes masyarakat juga terjadi di berbagai belahan dunia atas dasar kemanusiaan untuk menghentikan peperangan dan penyerangan warga sipil tidak bersalah.
Berikut daftar negara yang mengutuk serangan balasan Israel ke Palestina.
Indonesia
Baca Juga:
Pelaku Penyandera Bocah di Pospol Pejaten Mau Uang Tebusan dan Seorang Resedivis TPPO
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia mengutuk serangan bom Israel ke Gaza, termasuk terhadap Rumah Sakit Baptis Al Ahli, Palestina.
"Indonesia mengutuk keras serangan Israel terhadap RS Al Ahli Al Arabi di Gaza yang menewaskan ratusan orang warga sipil," demikian rilis Kemlu di X, Rabu
Serangan tersebut, lanjut mereka, jelas melanggar hukum humaniter internasional. Kemlu juga menegaskan bahwa Indonesia mendesak agar koridor aman bagi akses kemanusiaan segera dibuka.
Selain itu, Indonesia ikut mendesak komunitas internasional, terutama Dewan Keamanan PBB, untuk segera mengambil langkah nyata menghentikan serangan dan tindakan kekerasan di Gaza.
Arab Saudi
Arab Saudi mengutuk keras aksi pasukan Israel yang menyerang kamp pengungsian Jabalia di Gaza utara yang menewaskan puluhan orang dan ratusan lainnya luka-luka pada Selasa (31/10).
"Kerajaan Arab Saudi mengutuk keras tindakan tidak manusiawi yang dilakukan pasukan pendudukan Israel terhadap kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza," demikian pernyataan Kemlu Saudi, dikutip dari Aljazeera.
Kemlu Saudi menekankan pentingnya gencatan senjata untuk mencegah meningkatnya korban jiwa dan melindungi warga sipil.
Dilansir dari Emirates News Agency-WAM, Arab Saudi meminta pertemuan darurat kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa sehubungan dengan pengumuman operasi darat Israel.
Pertemuan ini diharapkan menghasilkan resolusi yang bisa melindungi warga sipil, menyelamatkan nyawa, dan memudahkan pengiriman bantuan.
Aljazair
Aljazair juga ikut mengecam serangan balasan yang diluncurkan Israel sesaat setelah Hamas menyerang pada Sabtu (7/10).
"Aljazair mengutuk keras serangan udara brutal yang dilakukan pasukan pendudukan Zionis (Israel) di Jalur Gaza, dan menyebabkan banyak korban jiwa, termasuk anak-anak dan perempuan," kata Kementerian Luar Negeri, dikutip dari Anadolu Agency.
Pemerintahan Aljazair menyatakan solidaritas mereka terhadap warga Palestina dan mengajak masyarakat serta lembaga internasional untuk mengambil tindakan menghentikan perang bersenjata.
Presiden Aljazair, Abdelmadjid Tebboune, menyatakan bahwa warga Palestina bukan teroris melainkan berusaha mempertahankan tanah dan hak mereka. Tebboune menilai pembunuhan di Gaza merupakan kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan, dikutip dari Middle East Monitor.
Qatar
Qatar terus menegaskan untuk berhentinya agresi militer Israel ke Gaza.
Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, untuk membahas terkait situasi terkini dalam perang Israel-Hamas.
Dilansir dari Anadolu Agency, Sheikh Mohammed menggarisbawahi penolakan Qatar terhadap pemboman tanpa pandang bulu di Gaza dan upaya penggusuran warga sipil secara paksa.
Uni Afrika
Uni Afrika bersama dengan Arab Saudi sepakat mengecam tindakan Israel kepada warga sipil di Jalur Gaza.
Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmad Aboul Gheit dan Ketua Komisi Uni Afrika Moussa Faki Mahamat melakukan negosiasi yang menghasilkan kesimpulan bahwa aksi Israel adalah bentuk kejahatan perang.
Mahamat menilai bahwa penyebab ketengan ini adalah pengingkaran terhadap hak-hak dasar warga Palestina.
Brasil
Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, menyatakan serangan Israel terhadap Gaza sebagai genosida.
"Apa yang terjadi bukanlah perang. Ini adalah genosida yang menyebabkan terbunuhnya hampir 2.000 anak-anak yang tidak ada hubungannya dengan perang ini. Mereka adalah korban perang ini," kata Presiden Silva, dilansir dari Middle East Monitor.
"Sejujurnya, saya tidak tahu bagaimana seseorang bisa berperang karena mengetahui akibat dari perang tersebut adalah kematian anak-anak yang tidak bersalah," imbuhnya.
Silva beranggapan bahwa perang ini bukan persoalan siapa yang menembakkan peluru atau menyerang terlebih dahulu dan siapa yang salah atau benar. Brazil akan mendukung segala bentuk tindakan kemanusiaan dengan membebaskan para sandera dan mengirimkan bantuan langsung ke Palestina di Jalur Gaza.
Kolombia
Kolombia baru saja mendaftarkan protes diplomatik terhadap Israel. Dilansir dari The Guardian, Presiden Kolombia Gustavo Petro memanggil kembali duta besarnya atas pembantaian rakyat Palestina yang dilakukan Israel.
"Saya telah memutuskan untuk memanggil kembali duta besar kami untuk Israel. Jika Israel tidak menghentikan pembantaian rakyat Palestina, kita tidak bisa tinggal diam," ungkap Petro.
Kolombia pun mengancam akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel jika penyerangan terhadap warga sipil tidak dihentikan. Petro termasuk pemimpin pertama yang mengutuk serangan balasan Israel ke Palestina dan membandingkan pasukan Israel dengan Nazi.
Iran
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menuduh Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza.
Khamenei menyatakan bahwa pejabat Israel harus diadili atas tindakan mereka di Gaza. Penyerbuan dari negara-negara yang menentang Israel bisa saja terjadi jika serangan ke warga Palestina tidak dihentikan.
"Jika kejahatan rezim Zionis [Israel] terus berlanjut, umat Islam dan kekuatan perlawanan akan menjadi tidak sabar, dan tidak ada yang bisa menghentikan mereka," kata Khamenei, dikutip dari Aljazeera.
Maroko
Maroko secara resmi mengecam tindakan Israel setelah Rumah Sakit Al-Muadhami di Jalur Gaza hancur digempur, dilansir dari Morocco World News.
Mayoritas korban pengeboman rumah sakit tersebut adalah warga yang mencari perlindungan dari agresi Israel di Rumah Sakit Arab Al-Ahli di Gaza.
Maroko menuntut perlindungan kepada warga sipil oleh semua pihak yang terlibat dalam perang. Maroko sebelumnya sedang membangun hubungan diplomatik penuh dengan Israel atas Perjanjian Abraham.
Pakistan
Pemerintah Pakistan meminta agar agresi militer Israel segera dihentikan.
"Menyerang rumah sakit, tempat warga sipil mencari perlindungan dan perawatan darurat adalah tindakan yang tidak manusiawi dan tidak dapat dipertahankan," kata Kementerian Luar Negeri Pakistan, dikutip dari Anadolu Agency.
Pakistan selama ini tidak mengakui Israel dan menurut mereka secara historis wilayah Palestina yang diduduki seharusnya dikosongkan sesuai dengan resolusi PBB terkait dengan solusi dua negara.
Malaysia
Malaysia melalui Perdana Menteri Anwar Ibrahim turut mengutuk aksi Israel membombardir Jalur Gaza.
Anwar Ibrahim bahkan mengkrtitik negara-negara Barat yang selama ini lantang bicara hak asasi manusia (HAM) dan demokrasi.
Kritik tersebut mengemuka saat Anwar ikut aksi demonstrasi dukung Palestina di Stadion Axiata Arena, Kuala Lumpur, pada Rabu (24/10).
"Selama ini Barat begitu lantang bicara soal demokrasi, hak asasi, dan kemanusiaan, tetapi hari ini bisu jika Israel rakus menzalimi Palestina," kata Anwar di X.
[Redaktur: Sandy]