WAHANANEWS.CO, Jakarta - Militer China kembali mengirim sinyal kuat kepada dunia. Dalam sebuah langkah yang sarat makna geopolitik, Beijing secara terbuka memamerkan kekuatan rudal balistik antarbenua (ICBM) andalannya, DF-5B.
Langkah ini dinilai sebagai bagian dari strategi besar modernisasi militer China yang tak hanya ingin menunjukkan taji teknologi, tetapi juga memberi pesan tegas bahwa negara itu siap menghadapi segala potensi ancaman eksternal.
Baca Juga:
Bulan Penuh Drama: Deretan Tontonan Seru dari Negeri Tirai Bambu
Dengan jangkauan luar biasa hingga 12.000 kilometer, DF-5B mampu menghantam target mana pun di belahan bumi, termasuk jantung wilayah Amerika Serikat.
Tak hanya soal jarak, rudal ini membawa daya rusak masif: muatan nuklirnya diperkirakan antara 3 hingga 4 megaton TNT, puluhan kali lebih kuat dari bom atom yang meluluhlantakkan Hiroshima dan Nagasaki.
“DF-5B menunjukkan bahwa China bukan sekadar mengembangkan senjata untuk bertahan, tetapi juga ingin mengukuhkan posisi sebagai kekuatan strategis global,” kata Dr. Alvin Chen, analis militer dan pengamat keamanan Asia Timur dari Singapore Defence Institute.
Baca Juga:
Separuh Asia Tenggara Pilih China, Amerika Serikat Kehilangan Pengaruh
Sebagai hasil evolusi dari rudal DF-5 era Perang Dingin, DF-5B mengalami lompatan teknologi yang signifikan. Salah satu peningkatan terbesar adalah integrasi sistem MIRV (Multiple Independently Targetable Reentry Vehicle).
Sistem ini memungkinkan satu rudal mengangkut beberapa hulu ledak nuklir yang bisa diarahkan ke target berbeda secara simultan.
Berbeda dengan pendahulunya yang hanya membawa satu hulu ledak, DF-5B diperkirakan mampu membawa enam hingga sepuluh hulu ledak sekaligus.