Pihak otoritas Kibbutz Nir Yitzhak menyatakan telah menjalin komunikasi intensif dengan pejabat militer dan menuntut adanya penyelidikan menyeluruh agar insiden serupa tidak terulang.
Insiden salah sasaran ini bukanlah yang pertama. Pada Mei tahun lalu, Israel juga dilaporkan secara tidak sengaja menjatuhkan bom seberat setengah ton di dekat permukiman Moshav Yated, sebuah peristiwa yang saat itu disebut sebagai “luar biasa, langka, dan berbahaya”.
Baca Juga:
Indonesia dan Korea Selatan Lanjutkan Kerja Sama Pengembangan Proyek Jet Tempur
Kemudian pada bulan Juni, sebuah peluru tank yang diarahkan ke Gaza malah meleset dan jatuh di wilayah Israel sendiri, di dekat pagar perbatasan.
Tak hanya insiden teknis, militer Israel juga menuai kontroversi atas dugaan penggunaan "perintah Hannibal", sebuah protokol militer ekstrem yang memungkinkan pembunuhan sandera demi mencegah mereka digunakan sebagai alat tawar-menawar oleh musuh.
Menurut laporan investigatif dari Haaretz, perintah Hannibal diduga digunakan saat serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, termasuk dalam operasi militer di Kibbutz Be’eri.
Baca Juga:
Jet Tempur Mirage 2000 Unjuk Gigi, Hancurkan Kh-101 Rusia di Langit Ukraina
Dalam serangan itu, 13 dari 14 sandera Israel yang ditawan oleh milisi Hamas ditemukan tewas akibat serangan militer dari pasukan sendiri.
Meski militer Israel mengakui pernah menerapkan perintah Hannibal di masa lalu, mereka menolak memberikan klarifikasi apakah protokol itu digunakan secara resmi dalam tragedi 7 Oktober.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.