Investor asing ini masuk menggunakan skema kerjasama pemerintah dengan badan usaha atau KPBU. Selain mereka ada investor dalam negeri yang membangun hunian baik bagi ASN maupun umum, seperti Summarecon untuk 6 tower ASN, Trinitiland 8 tower ASN, PT Nindya Karya 8 tower ASN, Intiland 109 townhouses, Ciputra 10 tower dan 20 townhouse, serta Rockfields.
Mereka semua masuk ke dalam bagian inisiator pembangunan hunian 166 tower dan 159 rumah tapak di IKN dengan indikasi nilai belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 55 triliun untuk pembangunan tahun depan.
Baca Juga:
Destinasi Hits Terbaru Indonesia, 5.000 Wisatawan Serbu IKN Setiap Hari
"Yang sifatnya KPBU dalam proses dan ini andalan kita untuk 2024. Ini tentu dengan proses sesuai prinsip GCG (good corporate governance) ada Rp 55 triliun," ucap Agung.
Selain untuk proyek hunian, investor asing juga akan masuk ke enam kategori proyek inisiatif IKN sebagai kota cerdas. Yang sudah tertarik masuk di antaranya investor dari Korea Selatan, Amerika Serikat, Prancis, China, Jerman, serta Finlandia.
Mereka akan diseleksi untuk transfer teknologi membangun sistem perkotaan, seperti smart managements untuk gedung dan berbagai fasilitas, air, sampah, dan energi. Lalu layanan pemerintah seperti e-citizen platform, centralized public database, hingga data driven urban planning.
Baca Juga:
Prabowo Lantik Basuki Hadimuljono sebagai Kepala OIKN
Ada pula untuk akses dan mobilitas seperti smart rail dan bus management, integrated mobility platform, smart parking management, real time traffic management. Untuk keselamatan dan keamanan seperti smart security maupun augmented surveillance, hingga smart public lightning.
Mereka juga akan diberikan ruang untuk masuk dalam pengelolaan lingkungan dan keberlanjutan, hingga livability dan urban life seperti untuk layanan kesehatan, pandemic management, urban comfort technology, maupun housing affordability.
"Jadi selain untuk hunian, yang juga kita butuhkan untuk para investor internasional, itu adalah untuk teknologi yang membangun smart city," tutur Agung.