"Dua sumber keamanan mengatakan pesawat tak berawak itu menargetkan sebuah pertemuan. TV Al Aqsa Hamas mengatakan komandan sayap bersenjata kelompok itu di Lebanon, Samir Findi Abu Amer dan Azzam Al-Aqraa Abu Ammar, termasuk di antara korban tewas," jelasnya lagi.
Pembunuhannya dapat meningkatkan risiko perang Israel-Hamas yang meluas ke luar Jalur Gaza.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Apalagi, sekutu Hamas, kelompok Hizbullah Lebanon, hampir setiap hari melakukan baku tembak dengan Israel di perbatasan selatan Lebanon sejak perang di Gaza dimulai.
Diketahui, Arouri juga merupakan sosok penting dalam "perundingan" gencatan senjata Hamas-Israel. Ia menghabiskan waktu di Lebanon dan Qatar, guna menyelesaikan konflik Gaza dan pembebasan sandera Hamas.
Pejabat Israel enggan mengakui bertanggung jawab dalam serandan tersebut. Namun selama ini, Israel telah menuduh Arouri sebagai otak yang memerintahkan dan mengawasi serangan Hamas di Tepi Barat, yang diduduki Israel selama bertahun-tahun
Baca Juga:
Presiden Prabowo Usulkan Two-State Solution untuk Akhiri Konflik Gaza dalam Pertemuan dengan AS
"Israel belum bertanggung jawab atas serangan ini," kata penasihat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Mark Regev, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan MSNBC TV.
"Tetapi siapa pun pelakunya, harus jelas, bahwa ini bukan serangan terhadap negara Lebanon," tambahnya.
"Siapapun yang melakukan ini melakukan 'serangan bedah' terhadap kepemimpinan Hamas," ujarnya.