WahanaNews.co, Baghdad - Pada Minggu (17/12/2023), Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian, menyatakan bahwa Israel melakukan kejahatan yang dianggap lebih keji daripada yang dilakukan oleh ISIS.
Amirabdollahian menekankan bahwa Israel harus membayar kompensasi atas tindakan yang dianggapnya kriminal.
Baca Juga:
Wuih, Jorok... Pria Iran Ini Tak Pernah Mandi Selama 60 Tahun!
Ia menyoroti bahwa, meskipun 70 hari berlalu, Hamas tetap bertahan, perlawanan tidak terlucuti, dan rencana evakuasi paksa warga Gaza tidak berhasil, seperti yang dikutip oleh kantor berita Iran, IRNA.
“Hamas tidak hancur setelah 70 hari. Perlawanan tidak dilucuti. Tahanan militer Zionis tidak dibebaskan melalui perang, dan rencana evakuasi paksa warga Gaza tidak berhasil,” kata Amirabdollahian mengutip kantor berita Iran, IRNA.
Setelah menyebutkan hal-hal tersebut, Amirabdollahian menyatakan bahwa Palestina saat ini merupakan pemenang yang jelas dalam konteks ketidaksetaraan ini.
Baca Juga:
Jual Jasa Operasi Plastik hingga Bayi Tabung, Iran Siap Pikat Wisatawan Medis Global
Dalam penjelasan tambahan, Amirabdollahian mengklaim bahwa kejahatan perang, khususnya terhadap perempuan dan anak-anak Palestina di Gaza, dilakukan oleh Israel.
Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola oleh Hamas mengklaim bahwa sejak 7 Oktober, pasukan Israel telah menyebabkan hampir 19.000 warga Palestina tewas di Jalur Gaza.
Sebelumnya, Paus Fransiskus juga menyampaikan keprihatinannya terkait etika tindakan Israel di Jalur Gaza.