Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei langsung menunjuk Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi menggantikan Mohammad Bagheri sebagai kepala staf angkatan bersenjata.
Posisi pemimpin Garda Revolusi Iran kini dijabat Mohammad Pakpour, seorang veteran yang sebelumnya memimpin pasukan elite, menggantikan Hossein Salami yang tewas akibat serangan Israel.
Baca Juga:
Perang 12 Hari: Iran Naik Kelas, Malah Israel yang Lemas
Selain itu, Majid Mousavi juga ditunjuk menggantikan Amirali Hajizadeh sebagai komandan pasukan kedirgantaraan Korps Garda Revolusi.
Iran pun terus meluncurkan rudal balistik dalam jumlah besar. Pada Jumat malam (13/6/2025), hampir 150 rudal diarahkan ke jantung pertahanan Israel, termasuk markas komando militer di Tel Aviv.
Serangan ini dinilai sebagai demonstrasi nyata dari strategi dan kapabilitas Iran yang selama dua dekade membangun jaringan peluncur rudal berlapis, mulai dari peluncur tetap, peluncur bergerak, hingga peluncur bawah tanah.
Baca Juga:
Israel Tutupi Kerusakan Parah Akibat Rudal Iran dengan Sensor Ketat Media
Peluncur rudal bawah tanah ini memungkinkan seluruh proses peluncuran, mulai dari pemuatan, pengisian bahan bakar, hingga eksekusi, dilakukan dari dalam bumi tanpa terdeteksi.
Iran bahkan sempat mempublikasikan fasilitas tersebut sebagai pesan bahwa infrastruktur mereka sangat tahan serangan.
Dalam gelombang serangan terbaru, Iran disebut menggunakan rudal balistik berpemandu generasi baru bernama Haj Qassem, yang menurut Menteri Pertahanan Iran Aziz Nasirzadeh “dapat menghindari sistem THAAD dan Patriot buatan AS.”