WAHANANEWS.CO, Jakarta - Hizbullah mengumumkan bahwa mereka untuk pertama kalinya menyerang pangkalan laut Ashdod di Israel selatan.
Mereka mengklaim melancarkan serangan terhadap "target militer" di Tel Aviv menggunakan rudal canggih dan drone serang.
Baca Juga:
Langgar Gencatan Senjata, Israel-Hizbullah Saling Serang Lagi
Militer Israel melaporkan bahwa sirene serangan udara terdengar di wilayah pusat dan utara, termasuk sekitar Tel Aviv, dan mengungkap telah mencegat sejumlah proyektil yang diluncurkan dari Lebanon.
Menurut laporan radio tentara Israel, lebih dari 340 rudal diluncurkan oleh Hizbullah, mengakibatkan setidaknya 11 orang terluka, termasuk seorang pria dalam kondisi "sedang hingga serius," berdasarkan informasi dari lembaga medis.
Sehari sebelumnya, Israel melancarkan serangan di Beirut tengah yang menewaskan sedikitnya 29 orang dan melukai 66 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.
Baca Juga:
Warga Sipil Dilarang Tentara Israel Memasuki Desa-desa Lebanon Selatan
Perdana Menteri sementara Lebanon, Najib Mikati, mengecam serangan itu dan menyebutnya sebagai "pesan langsung dan berdarah" yang menunjukkan penolakan terhadap upaya gencatan senjata yang dimediasi oleh Amerika Serikat.
"(Israel) sekali lagi menulis dengan darah Lebanon penolakan terang-terangan terhadap solusi yang sedang dibahas," bunyi pernyataan dari kantor Mikati, sebagaimana dikutip Al Jazeera pada Senin (25/11/2024).
Di sisi lain, diplomat tinggi Uni Eropa, Josep Borrell, menyerukan tekanan terhadap Israel dan Hizbullah untuk mencapai kesepakatan yang diklaim "sedang menunggu persetujuan akhir dari pemerintah Israel."