WAHANANEWS.CO, Jakarta - Hamas menyerahkan empat jenazah sandera kepada Palang Merah pada Rabu (26/2/2025) sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata dengan Israel.
Jenazah tersebut kemudian diserahkan kepada Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di perbatasan Karem Abu Salem.
Baca Juga:
Untuk Sepekan, Media Israel Klaim Hamas Ajukan Gencatan Senjata Tanpa Syarat
Israel telah mengonfirmasi penerimaan jenazah dan akan melakukan proses identifikasi lebih lanjut, sebagaimana dilaporkan oleh Al Jazeera.
Sebagai imbalan, Israel telah membebaskan 642 tahanan Palestina, lebih banyak dari jumlah yang sebelumnya diumumkan, yaitu 620 orang.
Dari total tahanan yang dibebaskan, 151 di antaranya merupakan warga Palestina yang menjalani hukuman seumur hidup atau hukuman panjang.
Baca Juga:
Sejak Awal Agresi Israel ke Jalur Gaza, Hamas Sebut 33 Sandera Tewas
Sebanyak 43 orang dibebaskan ke Tepi Barat dan Yerusalem Timur, 97 diasingkan ke luar wilayah tersebut, dan 11 lainnya kembali ke Gaza.
Selain itu, 445 warga Palestina yang sebelumnya ditangkap atau dilaporkan hilang dari Gaza juga dikabarkan dibebaskan.
Sejumlah 46 perempuan dan anak-anak turut dibebaskan sebagai bagian dari pertukaran dengan jenazah sandera yang diserahkan Hamas.
Kesepakatan pertukaran ini merupakan bagian dari perjanjian gencatan senjata Hamas-Israel yang disepakati pada pertengahan Januari.
Perjanjian tersebut muncul di tengah agresi militer Israel yang telah berlangsung lebih dari 1,5 tahun di Palestina.
Akibat serangan besar-besaran itu, lebih dari 48.000 warga Palestina tewas, ribuan rumah dan fasilitas sipil hancur, serta jutaan orang terpaksa mengungsi.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]