WahanaNews.co | Serangan bom yang dilakukan Israel di Jalur Gaza pada Sabtu (6/8/2022) menewaskan komandan senior gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ), Khaled Mansour, dan tujuh orang lainnya.
Hingga Senin (8/8/2022), teror Israel di Gaza menyebabkan 43 orang tewas, termasuk 15 anak-anak dan empat wanita.
Baca Juga:
Perkumpulan Tahanan Palestina: 61 Jurnalis Ditahan di Penjara Israel Sejak Agresi
Kemudian, lebih dari 300 warga Palestina lainnya terluka.
Saat ini, proses penyelamatan masih dilakukan, tetapi terkendala gang-gang sempit di kamp karena jarak rumah-rumah yang rapat.
Salah satu warga di Gaza, Ashraf al-Qaisi (46), mengizinkan tim penyelamat untuk menghancurkan seluruh rumahnya demi menemukan tetangganya yang terkubur puing-puing bangunan.
Baca Juga:
Usai Puluhan Tentara Ogah Balik Perang ke Gaza, Israel Kalang Kabut
"Saya sedang duduk di rumah saya bersama istri dan enam anak saya, sampai kami tiba-tiba mendengar suara tembakan dan sebagian dari langit-langit rumah runtuh," kata al-Qaisi, dikutip dari Al Jazeera, Senin (8/8/2022).
Dia berlari keluar rumah dan menemukan beberapa rumah tetangganya hancur total karena bom Israel.
"Darah, bagian tubuh, dan jeritan di bawah puing-puing bangunan. Mayat ditarik keluar dan terluka," ucap al-Qaisi.
Untuk itu, dia mengizinkan tim penyelamat menghancurkan rumahnya menggunakan buldoser untuk menyelamatkan tetangganya.
"Saya mau memberi tahu dunia bahwa sudah cukup peperangan, pengeboman, dan pembunuhan yang terjadi pada kami. Kami lelah," pungkas dia. [gun]