WahanaNews.co | Israel mengizinkan perempuan, anak-anak, dan laki-laki Palestina di atas 40 tahun untuk melakukan salat di Masjid Al-Aqsha setiap hari Jumat, dalam upaya membantu meredakan ketegangan selama bulan suci Ramadhan, seperti dilansir Associated Press, Rabu (6/4/2022)
Pemerintah pendudukan Israel dalam sebuah pernyataan mengatakan mereka dapat lebih melonggarkan pembatasan jika keadaan tetap tenang.
Baca Juga:
Di Tengah Konflik Panjang, Ini Rahasia Israel Tetap Berstatus Negara Maju dan Kaya
Penggunaan insentif di sekitar Masjid Al Aqsa, yang dibangun di atas kompleks puncak bukit yang dikenal oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount kota Yerusalem atau Baitul Maqdis, muncul setahun setelah gejolak yang menyebabkan perang Israel-Gaza pada bulan Mei.
Tahun ini, Israel dalam siaga tinggi setelah tiga serangan oleh warga Palestina di Israel dalam beberapa pekan terakhir menewaskan 11 warga Israel.
Serangan itu menimbulkan pertanyaan tentang apakah aturan baru akan dibatalkan, tetapi pemerintah koalisi baru Israel berusaha untuk menghindari terulangnya kekerasan tahun lalu dengan serangkaian insentif.
Baca Juga:
Pelanggaran Hukum Internasional, PBB: 70 Persen Korban di Gaza Adalah Perempuan dan Anak-anak
Menteri Pertahanan Benny Gantz mengatakan dia akan mempertimbangkan pelonggaran pembatasan lebih lanjut minggu depan jika keadaan tetap tenang.
“Seiring dengan langkah-langkah sipil yang kami ambil mulai minggu ini menuju Ramadan, yang akan kami kembangkan jika stabilitas keamanan terwujud, kami akan terus melakukan apa pun untuk mewujudkan kehidupan yang normal kepada semua orang dan untuk melindungi warga Israel dari terorisme,” kata Menteri Pertahanan Benny Gantz.
Di bawah aturan baru oleh penghubung kementerian untuk Palestina, perempuan Palestina dari Tepi Barat yang diduduki akan mendapat izin masuk Israel tanpa harus memiliki izin untuk salat hari Jumat di Masjid Al-Aqsa.