Namun tuduhan bahwa Iran sengaja menarget rumah sakit dibantah keras oleh Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi.
Ia menegaskan rudal-rudal Iran diarahkan secara presisi ke target militer Israel. Efek ledakan ke Rumah Sakit Soroka hanyalah dampak sekunder karena lokasi rumah sakit yang dekat dengan target militer.
Baca Juga:
IDF Klaim Temukan Jenazah Tokoh Hamas di Terowongan Bawah Tanah RS
“Fasilitas ini terutama digunakan untuk merawat tentara Israel yang terlibat dalam Genosida di Gaza sejauh 25 mil, tempat Israel telah menghancurkan atau merusak 94 persen rumah sakit Palestina,” ujar Araghchi.
Ia menegaskan, “Rezim Israel, bukan Iran, yang memulai semua pertumpahan darah ini. Penjahat perang Israel, bukan warga Iran, yang menargetkan rumah sakit dan warga sipil.”
Serangan Terbalik Moral
Baca Juga:
Israel Tembaki Warga di Dekat Pusat Bantuan Gaza, 36 Orang Tewas
Kemarahan para pejabat Israel yang mengangkat isu moral justru dianggap “menepuk air di dulang, terpercik ke muka sendiri”.
Pasalnya, Israel-lah yang selama ini menghancurkan infrastruktur kesehatan Gaza, termasuk rumah sakit dan pusat medis.
Sejak serangan militer besar-besaran ke Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023, puluhan rumah sakit Palestina jadi sasaran bom dan rudal.