WahanaNews.co, Jakarta - Israel terus melakukan serangan dan invasi terhadap Rafah, Jalur Gaza, Palestina, yang mengakibatkan kematian satu sandera Hamas yang merupakan warga Israel-Inggris.
Kabar meninggalnya sandera tersebut dikonfirmasi oleh Hamas. Mereka mengatakan sandera asal Inggris-Israel itu diamankan sejak invasi Zionis pertama kali pada 7 Oktober 2023 lalu.
Baca Juga:
RI-AS Kecam Kekerasan Terhadap Warga Sipil yang Berlanjut di Myanmar
Hamas mengatakan sandera tersebut bernama Nadav Popplewell yang diamankan dari komunitas Kibbutz Nirim di Israel selatan. Mereka menyebut Popplewell meninggal usai terluka imbas serangan Israel di Gaza.
"Dia meninggal karena tidak mendapat perawatan medis intensif di fasilitas medis akibat penghancuran rumah sakit di Gaza oleh musuh (Israel)," kata Hamas, dikutip dari The New Arab, Minggu (12/5/2024).
Belum ada respons dari klaim Hamas tersebut. Militer Israel enggan mengomentari video terbaru yang dirilis Hamas.
Baca Juga:
KTT Liga Arab dan OKI Sepakati Tekanan Global: Cabut Keanggotaan Israel dari PBB Segera!
Terlepas dari itu, serangan Israel ke Rafah dikecam sejumlah pihak. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bahkan mengancam akan menahan bantuan senjata ke Israel jika serangan tetap diluncurkan.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan badan-badan lain juga memperingatkan bahwa serangan terhadap Rafah, yang berbatasan dengan Mesir dan dekat dengan titik masuk bantuan utama, akan melumpuhkan operasi kemanusiaan. Selain itu, ada potensi lonjakan korban sipil.
Namun, Israel malah meminta para warga setempat untuk mengungsi. Masyarakat Palestina di Jabaliya, Beit Lahiya, dan daerah sekitarnya diminta Israel angkat kaki dan pergi ke tempat perlindungan di sebelah barat Kota Gaza.