WahanaNews.co, Tel Aviv – Israel 'sangat meyakini' bahwa roket militan Jihad Islam yang gagal diluncurkan dari dalam wilayah Jalur Gaza, merupakan penyebab ledakan yang mengguncang rumah sakit di Jalur Gaza.
Otoritas Israel meluncurkan penyelidikan menyeluruh terhadap pengeboman rumah sakit di Jalur Gaza yang dilaporkan menewaskan ratusan orang.
Baca Juga:
Balas Kematian Komandannya, Hizbullah Kirim 250 Roket ke Israel
Seperti dilansir Al Arabiya News, Rabu (18/10/2023), peluncuran penyelidikan menyeluruh itu diumumkan oleh juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, dalam pernyataan terbaru yang dirilis pada Rabu (18/10) waktu setempat.
Hamas yang menguasai Jalur Gaza menyalahkan Israel atas ledakan mematikan yang mengguncang Rumah Sakit Al-Ahli di Jalur Gaza pada Selasa (17/10) malam. Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan ratusan orang tewas akibat serangan yang menghantam rumah sakit yang menampung ratusan warga Palestina yang mengalami luka-luka maupun yang mengungsi akibat gempuran Israel di Jalur Gaza.
Hagari dalam pernyataan terbaru menjelaskan bahwa Israel telah melakukan peninjauan segera dengan 'semua cabang IDF (Angkatan Bersenjata Israel)' setelah ledakan mengguncang rumah sakit itu.
Baca Juga:
Peluncuran Kedua, Roket Starship Milik SpaceX Meledak Lagi
Dia mengklaim bahwa pada Selasa (17/10) sore, pukul 18.05 waktu setempat, rentetan roket terdeteksi ditembakkan oleh Hamas ke Israel. Tak lama kemudian atau sekitar pukul 18.59 malam waktu setempat, sebut Hagari, terdeteksi sepuluh roket ditembakkan oleh Jihad Islam dari area pemakaman di dekat rumah sakit itu.
Menurut Hagari, pada saat itulah, ada laporan ledakan mengguncang sebuah rumah sakit di Jalur Gaza.
"Menurut intelijen kami, Hamas memeriksa laporan itu, lalu memahami bahwa itu adalah roket Jihad Islam yang salah sasaran, dan memutuskan untuk meluncurkan kampanye media global untuk menyembunyikan apa yang sebenarnya terjadi," sebut Hagari dalam pernyataannya.
"Mereka bahkan membesar-besarkan jumlah korban jiwa. Mereka memahami, dengan kepastian mutlak, bahwa roket yang salah sasaran oleh Jihad Islam yang telah merusak rumah sakit," imbuhnya.
Hagari dalam pernyataannya juga menyebut bahwa analisis rekaman udara yang didapatkan oleh militer Israel mengonfirmasi tidak ada serangan langsung yang mengenai rumah sakit tersebut.
"Lokasi yang mengalami kerusakan hanyalah di luar rumah sakit, di area parkir, di mana terlihat tanda-tanda kebakaran, namun tidak ada kawah dan tidak ada kerusakan struktural pada bangunan di sekitarnya," klaim Hagari.
Dia mengatakan bahwa setiap kerusakan yang disebabkan oleh amunisi udara akan memiliki kondisi yang berbeda. "Kita akan melihat kawah dan kerusakan struktural pada bangunan, namun kedua hal itu tidak teridentifikasi dalam insiden ini," jelas Hagari dalam pernyataannya.
"Besarnya kerusakan yang kita lihat di sini, disebabkan oleh hulu ledak roket Jihad Islam, namun sebagian besar bahan bakar roket masih terlihat karena jarak tempuh yang pendek (karena peluncurannya gagal)," ucapnya.
Israel Tuduh Media Beritakan Klaim Hamas yang Tak Terverifikasi
Membantah apa yang diberitakan oleh sebagian media, Hagari menuduh banyak media melaporkan klaim Hamas yang tidak terverifikasi kebenarannya.
"Banyak media segera melaporkan klaim Hamas yang belum diverifikasi. Itu adalah kebohongan yang disebarkan oleh Hamas," ujarnya.
"Saya ingin memperjelas sesuatu. Mustahil untuk mengetahui apa yang terjadi secepat yang diklaim oleh Hamas. Ini seharusnya menjadi tanda peringatan awal bagi banyak orang. Tidak seperti Hamas, IDF (militer Israel-red) melakukan pemeriksaan segera, yang diawasi oleh komando level tertinggi," ujar Hagari.
Lebih lanjut, Hagari membenarkan posisi Israel mengenai masalah ini.
"Pertama, kami memastikan tidak ada serangan IDF -- baik melalui darat, laut atau udara -- yang mengenai rumah sakit. Kedua, sistem radar kami melacak roket-roket yang ditembakkan teroris dari dalam Gaza pada saat ledakan terjadi. Analisis lintasan dari rentetan roket menegaskan bahwa roket ditembakkan di dekat rumah sakit," ucap Hagari memberi penjelasan.
"Selain itu, ada dua video independen yang menunjukkan kegagalan peluncuran roket dan kelanjutan melajunya roket menuju daratan, di dalam Jalur Gaza -- terjatuh di kompleks rumah sakit," sebutnya.
Israel Sadap Komunikasi Militan Gaza Bahas Roket Salah Sasaran
Tidak hanya itu, Hagari dalam pernyataannya juga mengklaim ada intelijen yang menyadap komunikasi di antara militan-militan Gaza yang membahas peluncuran roket yang salah sasaran.
"Para teroris menyadari bahwa sebuah roket telah salah sasaran dan menyebut secara spesifik soal rumah sakit," klaimnya. "Kami telah memeriksa silang hasil penyadapan ini dengan sumber intelijen lainnya untuk memastikan keakuratannya," imbuh Hagari.
Menurut Hagari, tergolong wajar jika roket yang ditembakkan ke wilayah Israel terjatuh di dalam wilayah Gaza. Dia bahkan mengungkapkan bahwa Israel mencatat ada ratusan roket yang salah sasaran di dalam wilayah Gaza sendiri.
"Roket-roket ini tidak mencapai wilayah Israel dan menyebabkan korban jiwa di pihak Palestina. Selama perang ini, kami menghitung ada sekitar 450 roket yang salah sasaran dan jatuh di wilayah Gaza, dan warga sipil Palestina-lah yang menanggung akibatnya," ujarnya.
"Kami juga membagikan informasi ini dengan mitra-mitra kami, pertama dan terutama Amerika Serikat. Kami menginginkan transparansi maksimum karena kami menanggapi setiap insiden yang melibatkan warga sipil dengan sangat serius," tegas Hagari.
Dia menambahkan bahwa insiden ini menunjukkan betapa tuduhan palsu dan tidak berdasar yang dilontarkan terhadap Israel, bisa semakin mengobarkan ketegangan di kawasan.
[Redaktur: Alpredo Gultom]