Indonesia, yang memiliki sekitar 240.000 jamaah, telah meningkatkan jumlah kematian menjadi 183 orang, dibandingkan dengan 313 kematian yang tercatat pada tahun lalu.
Kematian juga telah dikonfirmasi di Malaysia, India, Yordania, Iran, Senegal, Tunisia, Sudan, dan wilayah otonomi Kurdistan di Irak. Dalam banyak kasus, pihak berwenang belum memerinci penyebabnya.
Baca Juga:
Terungkap, Ini Alasan Jemaah Indonesia Pilih Perawatan KKHI Ketimbang RS Arab Saudi
Teman dan kerabat telah mencari jamaah haji yang hilang, menjelajahi rumah sakit dan mencari berita secara online, karena khawatir akan kemungkinan terburuk.
Dua diplomat mengatakan pada Kamis bahwa pihak berwenang Saudi telah memulai proses penguburan jemaah haji yang meninggal, membersihkan jenazah dan membungkus mereka dengan kain kafan putih dan membawa mereka untuk dikebumikan.
"Penguburannya dilakukan oleh otoritas Saudi. Mereka punya sistemnya sendiri, jadi kami ikuti saja," kata seorang diplomat, yang mengatakan negaranya berupaya memberi tahu orang-orang tercintanya sebaik mungkin.
Baca Juga:
Ini Dia, Jadwal Kepulangan Jemaah Haji Indonesia, 9 Agustus 2022
Diplomat lainnya mengatakan bahwa tidak mungkin memberi tahu banyak keluarga sebelumnya, terutama di Mesir, yang merupakan negara dengan banyak korban tewas.
Arab Saudi belum memberikan informasi mengenai kematian, meskipun melaporkan lebih dari 2.700 kasus "kelelahan akibat panas" pada hari Minggu saja.
Tahun lalu, berbagai negara melaporkan lebih dari 300 kematian selama ibadah haji, sebagian besar adalah warga Indonesia.