WahanaNews.co | Tayangan
video tentang seorang gadis Palestina berusia 10 tahun di Jalur Gaza, jadi
sorotan dunia setelah dia mendesak orang-orang untuk mengingat bahwa
"anak-anak sekarat" akibat serangan udara Israel.
Baca Juga:
Protes Keras, Israel Kumpulkan Dubes Negara-negara Pendukung Palestina Jadi Anggota PBB
"Kami baru saja sekarat. Kami bahkan tidak pantas menerima
ini," ujar Nadeen Abed al Lateef kepada wartawan pada hari Minggu, salah
satu hari paling mematikan dalam serangan Israel.
Mengenakan baju ungu, dan berdiri bersama saudara laki-lakinya
yang berusia enam tahun di reruntuhan, siswi itu mengatakan kepada NBC News:
"Orang-orang Amerika, berhenti memberi, berhenti memberikan senjata kepada
penjajah. Itulah cara Anda dapat membantu kami," seperti dikutip dari
Independent, Rabu (19/5/2021).
Nadeen mengatakan bahwa situasi saat ini membuatnya ingin
menangis ketika melihat begitu banyak orang yang ketakutan.
Baca Juga:
AS Gelontorkan Bantuan Militer Senilai Rp 421 Triliun ke Israel
Anak berusia 10 tahun itu ingin menjadi dokter tetapi
mengatakan bahwa sekolahnya ditutup dan pengajaran online terhenti karena
serangan tersebut.
"Kami benar-benar mencoba untuk hidup di sampah, tetapi kami
tidak bisa," katanya.
"Ketika saya besar nanti, saya ingin menjadi dokter untuk
membantu orang-orang saya, tetapi saya tidak bisa. Tidak ada pembelajaran. Saya
tidak punya hak untuk belajar karena penjajah. Hak saya untuk belajar hilang,"
tegasnya.