WahanaNews.co | Etnis Minoritas Hazara secara tegas akan terus memerangi Taliban apabila pemerintah atau kabinet sementara yang dibentuk oleh penguasa baru Afghanistan tersebut mengingkari janjinya.
Menurut laporan Kantor Berita Rusia, TASS, mantan Wakil Presiden Afghanistan Mohammad Karim Khalili, yang merupakan salah satu pemimpin etnis Syiah Hazara, memberikan pernyataan tegas kepada Taliban.
Baca Juga:
Taliban Persekusi Ratusan Perempuan Afghanistan
Dalam pandangan Khalili, kabinet yang dibentuk Taliban dinilai tidak inklusif. Artinya, Taliban tidak melibatkan sebagian besar faksi politik yang ada di Afghanistan, termasuk kelompok Syiah Afghanistan dari etnis Hazara, Uzbek dan Tajik.
Sikap Taliban itu lah yang menurut Khalili tidak bisa diterima kaum Syiah Hazara, Tajik dan Uzbek. Oleh sebab itu, Khalili meyakinkan bahwa tiga kelompok Syiah tersebut akan melakukan konfrontasi bersenjata jika Taliban tidak menepati janjinya.
"Sejauh ini kita melihat kabinet sementara (Taliban) yang sama sekali tidak inklusif. Kelanjutan haluan ini tidak bisa diterima oleh kekuatan politik dan kelompok etnis lainnya," ujar Khalili
Baca Juga:
Taliban Larang Anak Perempuan Berusia 10 Tahun untuk Sekolah
Khalil menyatakan situasi yang ada membuat Hazara tak mampu lagi menahan hasrat untuk kembali ke medan perang melawan Taliban.
"Situasi ini pasti akan menjadi tidak tertahankan bagi Tajik dan Uzbek. Dan bersama mereka Hazara akan kembali ke medan perang," tegasnya.
Sejak Taliban menjatuhkan pemerintahan resmi Afghanistan pada Agustus 2021 lalu, faksi politik dan militer Afghanistan ini menyuarakan janjinya untuk rakyat Afghanistan.