"Sekarang ini masih ada di TK-SD tapi mereka sekarang lagi mengatur bagaimana selanjutnya, mereka menjanjikan itu, sebenarnya itu bukan soal agama, ini soal tradisi di daerah-daerah, di kampung-kampung, di desa-desa, bahwa anak-anak perempuan itu tidak bekerja nah tradisi ini karena mereka berasal dari pimpinan-pimpinan pemerintah sekarang yang di luar Taliban, itu umumnya berasal dari di daerah-daerah," kata JK.
Sedikit demi sedikit JK memberikan pengertian pada Afghanistan tentang akses pendidikan penting bagi suatu negara terlebih yang menganut syariat Islam seperti Afghanistan. Salah satu contoh logika yang digunakan JK yaitu bagaimana para perempuan ini dirawat oleh sesama perempuan apabila orang tua atau negaranya melarang perempuan bersekolah hingga tingkat tinggi.
Baca Juga:
RI Kirimkan Bantuan 10 Juta Dosis Vaksin Polio ke Afghanistan
"Tapi sekarang mereka sudah menyadari bahwa tidak mungkin seperti itu karena mereka butuh perawat, ahli-ahli yang hanya boleh perempuan, katakanlah dokter yang boleh melayani hanya perempuan, nah bagaimana ada dokter perempuan tanpa adanya sekolah tingkat menengah, nah dilema itu yang kemudian akan mereka laksanakan secara bertahap," kata JK.
[Redaktur: Andri Frestana]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.