WahanaNews.co | Kartu perjalanan Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki disita oleh petugas perbatasan Israel saat dirinya bepergian dari Yordania ke wilayah pendudukan Tepi Barat, kata kantornya pada Minggu (8/1/2023).
Dilansir dari ANTARA, penangguhan kartu perjalanan istimewa (VIP) Menlu Palestina oleh Israel adalah balasan Israel atas upaya Palestina untuk melibatkan Mahkamah Internasional (ICJ) dalam konflik kedua negara yang telah berlangsung puluhan tahun.
Baca Juga:
Di Tengah Konflik Panjang, Ini Rahasia Israel Tetap Berstatus Negara Maju dan Kaya
Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Israel yang mengelola Tepi Barat mengonfirmasi langkah tersebut dan menyebutnya sebagai bagian dari implementasi keputusan pemerintah pada Jumat (6/1).
Dalam pidato yang disiarkan televisi kepada kabinet Israel pada Minggu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan keputusan itu mencakup, antara lain, "sanksi terhadap tokoh senior Palestina".
"Otoritas Palestina telah mempromosikan resolusi ekstremis anti Israel di PBB," kata Netanyahu.
Baca Juga:
Pelanggaran Hukum Internasional, PBB: 70 Persen Korban di Gaza Adalah Perempuan dan Anak-anak
Majelis Umum PBB, menanggapi permohonan pihak Palestina, pada 30 Desember lalu meminta pendapat ICJ tentang konsekuensi hukum pendudukan Israel atas wilayah Palestina.
Kementerian Pertahanan Israel mengatakan kartu VIP dari tiga pejabat senior Palestina lainnya telah dicabut sebagai tanggapan atas kunjungan mereka ke anggota minoritas Arab Israel, yang telah dipenjara karena membunuh seorang tentara Israel.
Dikeluarkan berdasarkan kesepakatan sementara dengan Israel dari tahun 1990-an, kartu tersebut memudahkan perjalanan melintasi perbatasan Tepi Barat yang dikuasai Israel, dengan Yordania dan dari wilayah yang dikuasai Palestina ke Israel.