Sebelumnya, panel penutup pintu robek dari sisi jet MAX 9 di ketinggian 16 ribu kaki dan menyebabkan lubang persegi panjang seukuran lemari es di dalam pesawat.
Pesawat itu robek sesaat setelah lepas landas dari Portland, Oregon, dalam perjalanan ke Ontario, California. Akibatnya, pilot terpaksa berbalik dan mendarat darurat. Beruntung, 171 penumpang dan enam awak selamat. Namun, tujuh penumpang dan satu pramugari mengalami luka ringan.
Baca Juga:
Teror di Tengah Kampanye: Sniper Tembak Donald Trump, Dinas Rahasia AS Tangani Insiden
Dewan Keselamatan Transportasi Nasional mengatakan, empat baut kunci tampaknya hilang dari pesawat yang dikirimkan Boeing beberapa bulan sebelumnya. Boeing mengatakan bahwa pihaknya yakin dokumen yang diperlukan yang merinci pelepasan baut tidak pernah dibuat.
Setelah insiden tersebut, FAA melarang terbang MAX 9 selama beberapa minggu, melarang Boeing meningkatkan tingkat produksi MAX, dan memerintahkannya untuk mengembangkan rencana komprehensif untuk mengatasi "masalah pengendalian kualitas sistemik" dalam waktu 90 hari.
Peristiwa jebolnya bagian pintu pesawat itu disebut menimbulkan berapa kengerian ke penumpang. Ini pun diakui Ketua Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB), Jennifer Homendy.
Baca Juga:
Merchant Pengguna QRIS Muamalat Meningkat Lima Kali Lipat
"Saya membayangkan ini adalah peristiwa yang cukup mengerikan. Kita jarang membicarakan dampak psikologis, tapi saya yakin hal itu terjadi di sini," katanya.
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.