Pekerjaan pengujian rutin telah menjadi bagian dari kehidupan banyak orang di China selama pandemi.
Hal ini pun menciptakan jutaan pekerjaan.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Seorang apoteker Zhao Yonggang telah menjadi penguji swab PCR di Beijing sejak Mei.
Namun, ketika kebijakan nol-Covid dihentikan, tempat pengujian massal tidak lagi diperlukan, termasuk karyawan yang berada di dalamnya.
Agensi yang mempekerjakan Zhao pun memotong jumlah lokasi pengujian dari 100 menjadi tujuh.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
Selain itu, jam kerja dan gaji yang ia terima pun hanya setengah dari yang biasa ia dapatkan.
Saat ini membawa pulang 200 yuan (US$29 atau Rp450 ribu) sehari.
"Sekarang semakin sedikit lokasi pengujian. Saya tidak dapat menemukan pekerjaan yang layak, jadi saya akan pulang ke rumah," kata Zhao, yang berasal dari Xian di provinsi barat laut Shaanxi.