Vance menepis anggapan bahwa kebijakan pemberhentian pegawai dipicu oleh motif politik.
Menurutnya, keputusan ini lebih pada kebutuhan menjaga agar layanan-layanan vital tetap tersedia bagi masyarakat, terutama ketika sebagian anggaran negara sudah tidak bisa digunakan.
Baca Juga:
Drama Politik AS: Trump Pecat Jaksa karena Enggan Tuntut Dua Lawannya
Dalam memo yang dibagikan Vought, lembaga-lembaga federal diminta menyiapkan langkah antisipasi, termasuk mempertimbangkan pemberhentian pegawai yang bekerja di program, proyek, atau kegiatan yang sudah tidak memiliki dukungan dana.
Ia juga menekankan, pegawai yang pekerjaannya dianggap tidak lagi sesuai dengan prioritas Presiden berpotensi terkena dampak.
Meski begitu, dokumen tersebut tetap tidak menyebutkan berapa banyak pegawai yang akan terdampak langsung.
Baca Juga:
Isi Pertemuan Trump, Zelensky, dan Para Pemimpin Eropa di Gedung Putih
Vought bahkan memperingatkan, program bantuan gizi Women, Infants, and Children (WIC) bisa kehabisan anggaran pada minggu depan jika penutupan berlanjut tanpa ada solusi politik.
Selain isu pemecatan, panggilan konferensi virtual itu juga membahas imbas penutupan terhadap keterlambatan pembayaran gaji bagi militer dan pegawai federal lainnya.
Di lapangan, sejumlah taman nasional dilaporkan masih beroperasi, tetapi dengan kapasitas terbatas karena kekurangan staf.