WahanaNews.co | Seorang pria Inggris dari Newark-on-Trent yang berjuang bagi Ukraina terpaksa menyerah pada pasukan Rusia di kota Mariupol setelah kehabisan makanan dan amunisi.
Menurut akun Twitter-nya yang dikutip oleh The Guardian, Aiden Aslin, mantan pekerja perawatan, bergabung dengan Marinir Ukraina pada 2018 dan mengambil sumpah untuk membela rakyat Ukraina.
Baca Juga:
Profil Keir Starmer, Perdana Menteri Inggris yang Baru Gantikan Rishi Sunak
Sedangkan The Evening Standard melaporkan bahwa dia adalah anggota Brigade ke-39 Marinir Ukraina.
Akun tersebut saat ini dijalankan oleh seorang teman Aslin ketika dia berada di Ukraina, lapor The Guardian.
"Sudah 48 hari, kami mencoba yang terbaik untuk mempertahankan Mariupol, tetapi kami tidak punya pilihan selain menyerah kepada pasukan Rusia," akun Aslin mentweeted pada hari Selasa, menyampaikan pesan dari pejuang.
Baca Juga:
Kalah Telak, PM Inggris Rishi Sunak Tinggalkan Kursi Pimpinan Partai
"Kami tidak punya makanan dan amunisi. Sangat menyenangkan, semuanya. Saya harap perang ini segera berakhir," imbuhnya seperti dikutip dari Business Insider, Rabu (13/4/2022).
Ibu Aslin mengatakan kepada wartawan BBC Emma Vardy bahwa putranya dan unitnya telah melakukan perlawanan yang hebat dan Aslin telah meneleponnya untuk mengatakan bahwa mereka tidak punya senjata lagi.
Sebuah tweet dari akun Aslin menolak anggapan bahwa pria berusia 27 tahun itu adalah tentara bayaran, mengatakan bahwa dia telah bergabung dengan militer Ukraina sebagai "pejuang yang sepenuhnya legal."