WahanaNews.co | Berkurangnya kekhawatiran dampak dari varian virus Corona Omicron berdampak terhadap nilai tukar dollar AS.
Pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), nilai tukar dollar AS sedikit melemah terhadap sejumlah mata uang utama lainnya.
Baca Juga:
Gawat, Tahun Ini Dolar AS Tembus Rekor Tertinggi!
Menjelang liburan dan long weekend yang diperpanjang di Amerika Serikat, sebagian besar mata uang utama bertahan pada kisaran sempit.
Indeks dollar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun tipis 0,08 persen pada 96,031. Indeks tetap mendekati level tertinggi 16 bulan yang dicapai akhir bulan lalu.
"Kekhawatiran tentang tingkat keparahan varian Omicron memudar, yang mendorong permintaan untuk mata uang dan kelas aset yang lebih berisiko sementara menekan tempat berlindung yang aman (safe haven) seperti dollar AS, yen Jepang, dan obligasi pemerintah," George Vessey, ahli strategi Western Union Business Solutions, mengatakan dalam sebuah catatan.
Baca Juga:
Usai Pernyataan ‘Hawkish’ Pejabat Fed, Rupiah Akhir Pekan Melemah
Berita optimis tentang vaksin dan rawat inap terkait Omicron juga membantu meningkatkan selera investor terhadap risiko, mengangkat saham dan mendorong imbal hasil obligasi pemerintah AS lebih tinggi.
Dua pembuat vaksin mengatakan suntikan mereka terlindungi dari Omicron ketika data Inggris menunjukkan varian tersebut dapat menyebabkan kasus rumah sakit yang lebih sedikit secara proporsional daripada varian Delta, meskipun pakar kesehatan masyarakat memperingatkan pertempuran melawan Covid-19 masih jauh dari selesai.
Secara terpisah, data pada Kamis (23/12/2021) menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran bertahan di bawah level pra-pandemi pekan lalu, sementara belanja konsumen meningkat dengan kuat, menempatkan ekonomi di jalur untuk berakhir dengan kuat hingga 2021.