Sekitar 3 tahun setelahnya, pemerintah negara tersebut baru melarang pembuangan sampah organik ke TPA.
Tak hanya itu, pemerintah pun terus meningkatkan teknologi pengelolaan sampah agar hasil yang dicapai lebih maksimal.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Sebut Sosialisasi Masif Pemberdayaan Bank Sampah di Indonesia Perlu Digalakkan
Swedish Waste Management Association menginformasikan lebih lengkap bahwa ada 4,83 juta ton sampah pada tahun 2020.
Sebanyak 46% sampah rumah tangga diolah menjadi energi listrik, 86% botol jenis PET (Polyethylene Terephthalate) dan 87% kaleng aluminium juga berhasil didaur ulang, dari target 90%.
Adapun, 61% dari seluruh bahan kemasan juga didaur ulang. Target yang diberikan pemerintah untuk bahan ini adalah 65%.
Baca Juga:
Langkah Serius Sudin LH Atasi Masalah Sampah di Jakarta Barat
Swedia diketahui memiliki sistem pengolahan canggih bernama waste-to-energy. Sampah yang ada di negara itu dikelola secara terintegrasi dan tak hanya disulap menjadi energi.
Pemanas ruangan, listrik, biogas, pupuk hayati, dan material adalah beberapa hasil dari daur ulang sampah di Swedia.
Kebijakan negara ini yang mengolah limbah secara maksimal hingga dalam keadaan nol limbah membuatnya kehabisan sampah.