WAHANANEWS.CO, Bandung - Langkah progresif Pemerintah Kota Bandung dalam membangun ulang Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) menuai apresiasi dari Relawan Nasional MARTABAT Prabowo-Gibran.
Ketua Umum DPP MARTABAT Prabowo-Gibran, KRT Tohom Purba, menilai pendekatan inovatif yang dilakukan Wali Kota Muhammad Farhan patut dijadikan contoh oleh daerah lain di Indonesia, khususnya di kawasan aglomerasi perkotaan.
Baca Juga:
Kisah Tragis di Tangsel: Beri Tumpangan, Dibalas Tikaman Maut
“Pemkot Bandung telah menunjukkan bahwa persoalan sampah bisa ditangani secara strategis, partisipatif, dan terukur melalui pola KPBU. Ini bukan hanya solusi teknis, tetapi juga langkah cerdas untuk menciptakan ekosistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan,” ujar Tohom, Kamis (19/6/2025).
Menurut Tohom, penggunaan teknologi termal dan anaerob dalam proyek TPST Babakan Sari dan TPST PSM membuktikan bahwa pemerintah daerah dapat bertransformasi dari sekadar pengangkut sampah menjadi pengelola sumber daya berbasis ekonomi sirkular.
Keberadaan insinerator berkapasitas 10 ton serta instalasi biogas vertikal yang mampu mengolah material organik secara masif, membuka peluang baru dalam pengurangan volume sampah dan penciptaan energi terbarukan.
Baca Juga:
Kecelakaan Beruntun di Rinjani, Tiga Pendaki Asing Terluka dan Dievakuasi
“Langkah ini jelas berpihak pada masa depan. Tidak hanya menyelesaikan masalah hari ini, tapi juga membangun fondasi bagi tata kelola lingkungan yang adaptif dan efisien,” imbuhnya.
Lebih jauh, Tohom yang juga Pengamat Energi dan Lingkungan ini mengatakan bahwa proyek TPST Bandung sangat relevan diterapkan di kawasan-kawasan aglomerasi padat seperti Jabodetabek, Mebidang, atau Gerbangkertosusila.
Menurutnya, pendekatan KPBU memungkinkan pemerintah tidak terbebani pembiayaan penuh, sementara sektor swasta mendapat kepastian regulasi dan peran yang konstruktif.