WahanaNews.co | Tentara Yaman dukungan koalisi pimpinan Arab Saudi dan internasional mengepung pasukan milisi Houthi di utara Kota Haradh.
Warga sipil juga telah diperingatkan untuk menghindari jalan menuju Kota Haradh, sehari setelah tentara Yaman melancarkan serangan untuk mengusir pasukan Houthi dari daerah tersebut.
Baca Juga:
Houthi Yaman Jatuhkan Drone AS dan Serang Kapal Groton di Teluk Aden
Koalisi untuk Memulihkan Legitimasi di Yaman mendukung upaya tentara Yaman membebaskan kota strategis dari milisi Houthi yang didukung Iran.
Serangan dimulai pukul 3 pagi pada Sabtu (5/2/2022), dan koalisi mengancam akan menargetkan kendaraan di jalan-jalan menuju Haradh.
Koalisi mengatakan, daerah itu menjadi lokasi operasi di mana pasukan pemerintah Yaman mendorong untuk menguasai kota.
Baca Juga:
Berbekal Perangkat Jadul, Houthi Nekat Lawan AS yang Andalkan Jet Tempur Canggih F-35
Seorang juru bicara koalisi yang dikutip oleh Saudi Press Agency (SPA), Minggu (6/2/2022), mengatakan, daerah di sekitar Haradh akan direbut dari Houthi.
"Setiap pergerakan di jalan-jalan ini akan menjadi sasaran,” ujarnya.
Peringatan koalisi datang ketika pasukan tentara Yaman, yang didukung oleh dukungan udara koalisi, mengepung Haradh.
Koalisi memaksa pejuang milisi untuk meninggalkan lokasi strategis di timur kota.
Jenderal Abdu Abdullah Majili, juru bicara militer Yaman, mengatakan, pasukan telah merebut sebuah pangkalan militer dan tanah di timur Haradh.
Pasukan meminta Houthi yang menguasai daerah pusat kota untuk menyerah.
“Tentara nasional membebaskan pangkalan militer Al-Mehsam dan jalan internasional yang menghubungkan Hajjah dengan Hodeidah," jelasnya.
"Sekarang, tentara bergerak menuju pusat kota,” kata Majili.
Keuntungan oleh pasukan pemerintah pertama kali diumumkan pada Jumat (4/2/2022) oleh Mayor Jenderal Yahiya Salah, seorang komandan wilayah militer ke-5 tentara Yaman, beberapa jam setelah dimulainya serangan Haradh.
Serangan militer di provinsi utara Hajjah menjadi bagian dari operasi “Kebebasan Yaman yang Bahagia”.
Dengan harapan membebaskan negara itu dari Houthi yang diumumkan oleh Brigjen Turki Al-Maliki pada Januari 2022.
Majili mengatakan, pembebasan Haradh akan memungkinkan pasukan pemerintah bergerak ke selatan menuju kota pelabuhan Hodeidah.
Di mana untuk mengamankan penyeberangan perbatasan Al-Tewal yang menghubungkan wilayah utara Yaman dengan Arab Saudi.
Serta membantu ribuan orang terlantar untuk kembali ke rumah mereka.
Laporan media lokal mengatakan Houthi menembakkan tiga rudal balistik ke pasukan pemerintah di sekitar Haradh.
Kemudian, menanam ranjau darat dalam upaya untuk menghentikan pasukan maju ke kota.
Pasukan pemerintah juga membuat kemajuan di provinsi utara Saada, jantung Houthi, merebut beberapa lokasi dan wilayah di distrik Haydan.
Houthi menderita banyak korban, sementara 13 kendaraan milisi dihancurkan oleh pesawat tempur koalisi selama 24 jam terakhir di Provinsi Hajjah dan Marib. [dhn]