AS memasok senjata ke Taiwan, termasuk rudal dan jet tempur, di tengah ancaman Beijing untuk secara paksa merebut kembali kendali pulau itu dan mengintegrasikannya kembali dengan China.
Secara geografis, Taiwan dipisahkan dari daratan China oleh sebuah alur laut selebar sekitar 161km (100 mil).
Baca Juga:
Ini 10 Negara dengan Militer Terkuat di Dunia pada 2024
AS juga mempertahankan komitmen ambigu untuk membela Taiwan, yang dianggap Beijing sebagai provinsinya yang memberontak.
Sebuah video yang dirilis tahun lalu dan ditampilkan di media Taiwan menunjukkan pasukan AS mengambil bagian dalam latihan di pulau yang dijuluki "Balance Tamper".
Pasukan China telah meningkatkan aktivitas mereka menuju Taiwan pada tahun lalu, melakukan latihan serangan laut dan menerbangkan pesawat pengebom dan pesawat tempur dalam jumlah besar di dekat wilayah udara Taiwan.
Baca Juga:
Kudeta Militer Guncang Negara Bolivia, Apa yang Terjadi?
Taiwan mengatakan pihaknya melacak rekor 56 pesawat China di zona pertahanan udaranya pada hari Senin, dalam serangkaian manuver militer yang dimulai pada hari Jumat, Hari Nasional China, dan mendorong pulau itu untuk mengerahkan jet tempur sebagai tanggapan.
Mainland Affairs Council (MAC), badan pembuat kebijakan utama China di Taiwan, menuduh Beijing secara serius merusak status quo perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dengan serangan yang lebih besar baru-baru ini.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price menyebut aktivitas China itu mengganggu stabilitas dan provokatif.