Sejumlah analis pertahanan India pun telah lama mengingatkan bahwa kesiapan militer India masih tertinggal jika dibandingkan dengan Pakistan yang memiliki dukungan aktif dari China.
Sementara itu, dukungan dari negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Rusia dinilai tidak memadai untuk menghadapi tantangan saat ini.
Baca Juga:
Konflik India-Pakistan Capai Titik Kritis, Biaya Perang Tembus 500 Miliar Dolar
Masih terdapat sejumlah pertanyaan teknis mengenai penyebab jatuhnya Rafale.
Ada kemungkinan faktor non-teknis turut memengaruhi, termasuk keterampilan pilot dan manuver taktis di medan perang.
“Kalau benar India kehilangan beberapa unit Rafale, maka masalahnya bukan hanya pada pesawatnya, tapi juga pada kesiapan tempur secara menyeluruh. Pertempuran modern menuntut integrasi sistem, koordinasi komando, dan kemampuan bertahan tinggi,” terang Singleton, analis dari Foundation for Defense of Democracies.
Baca Juga:
J-10C China Jadi Primadona Tempur Usai Rontokkan Rafale, Saham Meledak 53%
Sorotan tajam juga diarahkan pada rudal PL-15 yang diduga menjatuhkan Rafale.
Menurut Justin Bronk dari Royal United Services Institute (RUSI), rudal beyond visual range (BVR) ini sebanding dengan AIM-120 AMRAAM milik AS dan bahkan mengungguli R-77 buatan Rusia.
Rudal tersebut dilengkapi radar active electronically scanned array (AESA) mini dengan estimasi jangkauan hingga 200 km, meskipun varian ekspornya, PL-15E, dibatasi sekitar 145 km.