Keputusan tersebut belum pernah terjadi sebelumnya dalam hampir 500 tahun sejarah kota itu, dengan sistem peringatan empat tingkat termasuk pembatasan tekanan air hingga penjatahan air bergilir.
"Lanskap Santiago dari tahun lalu, dirancang untuk iklim Mediterania. Sekarang kita berada di iklim semi-gurun," ujar kepala area hijau di distrik pasar atas kota Providencia, Valentina Vega.
Baca Juga:
Indonesia-Chile Sepakat Memulai Negosiasi Sejumlah Bidang Baru
"Kami tidak bisa membuang semua air itu lagi," ujarnya.
Sedangkan di Providencia, pemerintah daerah berencana untuk mengubah wilayah hijau di sepanjang jalan dan jalan raya.
Mereka akan mengganti dengan tanaman yang mengkonsumsi sedikit air dan menggunakan irigasi tetes.
Baca Juga:
Optimalkan Perjanjian Dagang IC-CEPA, Dirjen PEN Pimpin Misi Dagang ke Cile
"Ini menghemat hampir 90 persen air dibandingkan dengan lansekap tradisional," kata Vega.
Providencia ini juga terbagi. Daerah kaya memiliki lebih banyak padang rumput hijau dan jalan berpohon rindang, yang jarang terlihat di wilayah yang kurang makmur.
Namun semua orang membuat perubahan, menggabungkan vegetasi asli dan irigasi modern untuk menghindari pemborosan air.