Meski awalnya melanjutkan kebijakan pendahulunya, Berdymukhamedov mulai mengurangi subsidi energi pada 2017.
"Keadaan ekonomi negara sudah berbeda, kita harus menyesuaikan diri dengan realitas yang ada," kata Berdymukhamedov saat mengumumkan kebijakan tersebut di televisi nasional.
Baca Juga:
Gas Melon Hanya Bisa Dibeli di Pangkalan Resmi, Cek Cara Membelinya
Langkah ini diambil setelah Turkmenistan mengalami kesulitan ekonomi akibat penurunan harga gas alam dan berbagai tantangan ekonomi lainnya.
Ekonom independen, Dr. Timur Yusupov, menilai pencabutan subsidi ini tidak bisa dihindari. "Kebijakan energi gratis hanya bisa bertahan selama negara memiliki pemasukan yang cukup untuk menutupinya. Setelah harga gas dunia anjlok, pemerintah terpaksa menghentikan program tersebut demi stabilitas fiskal," jelasnya.
Pada 2022, Gurbanguly Berdymukhamedov mengundurkan diri dan digantikan oleh putranya, Serdar Berdymukhamedov.
Baca Juga:
Pertamina Larang Pengecer Jual Elpiji 3 Kg, Begini Cara Daftar Jadi Pangkalan Resmi
Presiden ketiga Turkmenistan ini mempertahankan kebijakan ayahnya, yang berarti rakyat kini harus membayar untuk listrik, gas, dan air.
"Era energi gratis sudah berlalu, kini kita menghadapi era baru yang menuntut efisiensi dan tanggung jawab bersama," ujar Serdar dalam pidatonya di awal masa jabatannya.
Dengan berakhirnya kebijakan ini, Turkmenistan tidak lagi menjadi negara dengan layanan energi gratis bagi rakyatnya seperti di era Niyazov.