WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kirsty Coventry menjadi wanita sekaligus orang Afrika pertama yang terpilih menduduki jabatan Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC).
Ia terpilih menggantikan Thomas Bach yang mengundurkan diri setelah 12 tahun menjabat dalam sebuah Sidang Umum IOC yang berlangsung pada Kamis, 20 Maret 2025 kemarin.
Baca Juga:
Serius Dukung Pertumbuhan Industri Memacu Roda Perekonomian, ALPERKLINAS Apresiasi Kerjasama PLN dan Swasta untuk Pasok Listrik di Kaltimra
Wanita berusia 41 tahun dan peraih dua medali emas cabor renang di Olimpiade asal Zimbabwe itu akan menjadi salah satu orang paling berkuasa dalam dunia olahraga dengan jabatan barunya ini.
"Ini adalah momen yang luar biasa. Sebagai seorang gadis berusia sembilan tahun, saya tidak pernah berpikir bahwa saya akan berdiri di sini suatu hari nanti, dan dapat memberikan kontribusi bagi gerakan luar biasa ini," ujar Coventry dikutip French24.
Conventry meraih kemenangan mengejutkan pada putaran pertama dalam kontes tujuh kandidat. Dia mengamankan 49 dari 97 suara yang ada untuk mengalahkan Juan Antonio Samaranch Junior (28 suara) dan Sebastian Coe (8 suara).
Baca Juga:
Atasi Masalah Sampah, MARTABAT Prabowo-Gibran Minta Pemda Tiru Pemkab Pandeglang Pinjam Uang ke Bank untuk Biayai Pembangunan Infrastruktur
Coventry menjadi presiden termuda sejak Pierre de Coubertin. Pria asal Perancis itu mendirikan IOC pada tahun 1894 dan mengambil alih jabatan presiden dua tahun kemudian pada usia 33 tahun.
"Ini bukan hanya sebuah kehormatan besar, tetapi juga merupakan pengingat bagi Anda semua bahwa saya akan memimpin organisasi ini dengan penuh kebanggaan, dengan nilai-nilai yang ada di dalamnya," ungkapnya.
Coventry, yang sangat diyakini sebagai kandidat favorit Bach, dianggap berada dalam persaingan ketat dengan veteran IOC Juan Antonio Samaranch Junior dan kepala Presiden Atlet Internasional Sebastian Coe.