WahanaNews.co | Sebanyak 1200 pelaku aksi unjuk rasa yang merupakan pendukung mantan mantan Presiden Jair Bolsonaro ditangkap oleh polisi anti-huru hara Brasil.
Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva menginstruksikan kepolisian segera menindak pada pedemo yang menyerbu Istana Kepresidenan Planalto, Mahkamah Agung serta gedung parlemen.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Subianto Hadiri KTT G20 di Rio de Janeiro
Ratusan personel kepolisian pun telah mengepung kamp para pedemo yang berada di luar Markas Militer Brasilia.
Pendukung Bolsonaro berkumpul di depan markas militer beberapa pekan terakhir dengan harapan meyakinkan militer untuk melancarkan kudeta terhadap Presiden Lula.
Sementara itu, Ketua Mahkamah Agung Federal Brasil, Alexandre de Moraes memerintahkan angkatan bersenjata untuk membongkar semua kamp pendukung Bolsonaro di seluruh negeri dalam waktu 24 jam.
Baca Juga:
Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Dorong Sinergi Ekonomi Dua Negara
Ia menyerukan polisi untuk menangkap dan memenjarakan pengunjuk rasa yang masih tersisa di kamp.
Mr de Moraes juga memerintahkan gubernur Brasilia, Ibaneis Rocha, untuk dicopot dari kantornya selama 90 hari karena dianggap tidak dapat menjaga keamanan.
"Setiap orang yang berpartisipasi atau mendanai 'kejahatan serius' (unjuk rasa) pada hari Minggu ini, sedang diidentifikasi dan setiap orang akan diadili secepatnya pada hari Senin atau beberapa hari mendatang," kata Menteri Kehakiman Brasil Flávio Dino, seperti dikutip Independent, Senin (9/1).