Dino menambahkan bahwa pihak berwenang telah mengidentifikasi plat nomor bus yang membawa "penjahat" ke BrasÃlia.
Sebelumnya, para pendukung eks presiden Jair Bolsonaro itu menerobos blokade hingga masuk ke tiga gedung institusi penting, yaitu Kongres, Mahkamah Agung, dan Istana Kepresidenan Planalto di Brasilia.
Baca Juga:
Presiden Brasil Mengkritik Israel atas Tindakan di Gaza, Bandingkan dengan Hitler
Berdasarkan keterangan media lokal yang dikutip Reuters, sekitar 3 ribu orang terlibat dalam demonstrasi dan kerusuhan ini.
Para demonstran menyuarakan penolakan mereka atas hasil putaran kedua pemilihan presiden pada 30 Oktober lalu.
Melansir CNNIndonesia, dalam pemilu itu, Luiz Inacio Lula da Silva menang tipis atas Bolsonaro. Lula pun dilantik menjadi presiden pada 1 Januari lalu.
Baca Juga:
Seorang Bayi di Brasil Lahir dengan 4 Ginjal
Bolsonaro selama ini skeptis dengan kredibilitas sistem pemungutan suara di negara tersebut. Pendukung garis kerasnya pun ikut mempertanyakan hasil pemilu.
Sejumlah video yang tersebar di berbagai jejaring sosial menunjukkan para demonstran menjebol pintu dan jendela gedung, kemudian merusak ruangan-ruangan di dalamnya.
Di tengah kekacauan tersebut, Lula meneken dekrit intervensi federal di Brasilia. Dekrit ini memberi kekuasaan khusus bagi pemerintah untuk memulihkan hukum dan ketertiban di ibu kota.